SUKABUMI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi telah melakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut menyusul kejadian meninggalnya seorang siswa salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) setelah menerima vaksin Covid-19 di Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi, dr Rika Mutiara mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi dengan dipimpin langsung oleh Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) dan dihadiri langsung oleh para pakar spesialis anak.
“Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan, didapati kesimpulan bahwa penyebab kematian anak adalah syok septik akibat sepsis yang diderita anak,” ujar dr Rika kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (22/1/2022).
Ia menjelaskan, sepsis adalah kondisi di mana kuman sudah menyebar ke seluruh tubuh dan kemudian merusak organ dan sistem yang ada dalam tubuh seseorang. Adapun penyebab sepsis pada anak adalah diare.
Baca juga:Â Siswa SD Meninggal Usai Divaksin, Dinkes: Kondisinya Sempat Membaik saat Dirawat
Ia pun meminta masyarakat agar tetap tenang dan sama-sama berupaya agar terhindar dari Covid-19.
“Sehingga dapat disimpulkan bahwa syok septik yang diderita almarhum bukan karena imunisasi tetapi koinsiden. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu atau kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkas dr Rika.
Baca juga:Â Siswa SD Meninggal Usai Divaksin, Pemkab Sukabumi Koordinasi dengan Pemerintah Pusat