YOGYAKARTA - Masyarakat Jawa mungkin tidak asing dengan istilah Perempuan Bahu Laweyan. Perempuan ini adalah perempuan yang ditinggal mati oleh pasangannya setelah menikah.
(Baca juga: Kisah Kutukan Kematian Gadis Cantik Desa Ciherang di Usia 19 Tahun)
Dilansir beragam sumber, Perempuan Bahu Laweyan sudah menjadi mitos yang lumrah terdengar di kalangan orang-orang Jawa. Konon, perempuan ini akan mengalami nasib sial untuk kedepannya.
Salah satu Perempuan Bahu Laweyan yang cukup terkenal adalah Ibu Tinah. Sosok tersebut sudah tiga kali ditinggal mati oleh semua suaminya dalam kurun waktu 10 tahun.
Hal ini membuat warga terheran-heran akan nasibnya yang buruk. Padahal, dirinya diketahui merupakan sosok perempuan baik-baik oleh warga sekitar.
ย (Baca juga: Kisah Jaka Budug dan Putri Kemuning Mandi Darah Naga Sakti)
Ibu Tinah bukanlah satu-satunya sosok yang ditinggal oleh sang suami. Di Kotagede, Yogyakarta, ternyata banyak juga perempuan yang memiliki nasib sama dengan Ibu Tinah.
โDalam masyarakat Jawa, orang yang berulang kali ditinggal mati pasangannya secara mendadak tanpa sempat menurunkan anak sering disebut bahu laweyan," ungkap Supriyadi, paranormal Kotagede.
Supriyadi sendiri tidak begitu memahami alasan mengenai fenomena ini. Dirinya menganggap ini sudah lumrah begitu saja terjadi.
Namun, dirinya menegaskan kalau Perempuan Bahu Laweyan hanyalah manusia biasa. Mereka hanyalah perempuan bernasib sial yang tidak mengetahui kalau dirinya sudah ditakdirkan seperti itu.
Budayawan H Karkono menjelaskan kalau fenomena Bahu Laweyan hanya terjadi oleh perempuan saja. Sementara lelaki tidak mengalami hal tersebut.
"Yang saya tahu, bahu laweyan hanya untuk perempuan. Suami wanita ini tidak selalu meninggal, tapi ada saja malapetaka atau kesialan menimpa hidupnya. Entah itu kecelakaan, sakit-sakitan, atau yang lainnya. Pokoknya, sial terus," tuturnya.
Konon, perempuan-perempuan ini tubuhnya menjadi persinggahan mahkluk halus. Supriyadi menjelaskan kalau mereka tidak akan berhenti tertimpa sial sebelum perempuan menikah yang ke-8 kalinya.
Ini dikarenakan mahkluk halus ini konon akan menghabisi tujuh nyawa dari tubuh sang perempuan. Namun, tidak mudah bagi Perempuan Bahu Laweyan melakukan 8 kali pernikahan.