JAKARTA - Sopir truk tronton tak banting setir sebelum terjadinya kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan yang tengah menunggu antrean lampu merah di Muara Rapak, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Padahal dari video yang beredar, tampak sopir masih memiliki kesempatan untuk membanting kemudinya ke sisi jalan yang merupakan jalur hijau sebelum lampu merah untuk mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak.
Alhasil, kecelakaan maut pun tak bisa dihindarkan sehingga mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dan belasan korban lainnya mengalami luka-luka.
Pengamat Transportasi sekaligus Dosen Teknik Sipil ITB, Sony Sulaksono menilai, sopir tak banting setir karena adanya faktor kepanikan.
Kata dia, sopir truk tronton dengan nomor polisi KT-8534-AJ itu malah ingin megamankan diri sendiri dengan terus melajukan kendaraannya meskipun mengetahui rem kendaraan nahas tersebut blong.
"Itu masalah panik saja. Dia mencari jalur safe. Kalau saya lihat sopir panik, dia berusaha menyelamatkan diri. Jadi dia mencari jalur yang paling aman untuk dirinya sendir," kata Sony saat dikonfirmasi MNC Portal, Jumat (21/1/2022).
"Kejadian ini tipikal, seperti di jalan tol juga ada kerap terjadi di mana sopir truk tidak bisa menguasai laju kendaraannya," imbuhnya.
Baca juga:Â Update Korban Kecelakaan Maut di Balikpapan: 4 Tewas dan 1 Kritis
Dia menambahkan, peristiwa kecelakaan akibat rem blong pada kendaraan berat kerap terjadi di Indonesia. Menurut Sony, persoalan tersebut menjadi masalah klasik yang terus berulang.
Baca juga:Â Kecelakaan Maut di Balikpapan, Polisi: Sopir Truk Tronton Akui Rem Blong
"Kecelakaan melibatkan kendaraan berat tidak bisa mengendalikan kendaraannya sehingga menyebabkan rem blong ini seringkali terjadi dan menjadi masalah klasik yang terus berulang," ujar Sony.