JAKARTA - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha menyampaikan informasi bahwa saat ini terdapat enam WNI yang berada di Tonga, dari yang sebelumnya disebutkan lima orang. Kemenlu menyatakan bahwa seluruh WNI dalam kondisi selamat.
KBRI Wellington di Selandia Baru pun sudah melakukan komunikasi dengan keenam WNI tersebut.
“Alhamdulillah kabar berita baik, WNI di Tonga sudah dapat kami hubungi dan sudah bisa dipastikan dalam kondisi selamat. Kontak dilakukan atas kerja sama KBRI Wellington dengan High Commission New Zealand di Tonga, dan sudah dilakukan komunikasi dengan WNI dan kondisi mereka selamat," kata Judha dalam konferensi pers di Jakarta (20/1/2022).
Judha menjelaskan, dari enam WNI yang ada di Tonga, sebanyak tiga di antaranya berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK) dan satu orang merupakan penghubung atau mitra kerja KBRI Wellington, Thomas Egbert. Sementara, dua orang lainnya masih ditelusuri profesinya.
Sementara itu, terkait distribusi bantuan ke Tonga, pihak Kemenlu menyebut masih berkoordinasi terus dengan pihak terkait. Kemenlu menyebut sejauh ini RI telah memberikan opsi bantuan untuk negara tersebut.
“Kita sejauh ini masih butuh informasi. Saat ini sedang dibahas apa kita bantu secara kebencanaan atau rekonstruksi,” ungkapnya.
Judha menambahkan, bagi warga yang memiliki keluarga di Tonga yang belum dapat dihubungi untuk segera menghubungi KBRI Wellington dan Direktorat Perlindungan WNI. “Bagi keluarga yang mengetahui ada kerabatnya di Tonga kiranya menghubungi hotline KBRI Wellington di +64 21713167dan Direktorat Perlindungan WNI di hotline +62 81290070027."
Diketahui, letusan gunung berapi bawah laut di Tonga, Sabtu (15/1/2022) berdampak pada munculnya tsunami yang membanjiri garis pantai Pasifik dari Jepang hingga Amerika Serikat (AS).
Selain gelombang tsunami, letusan gunung berapi bawah laut Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai yang berjarak sekitar 65 km dari Ibu Kota Tonga, Nuku’alofa juga mengakibatkan lumpuhnya jalur komunikasi.
Karena komunikasi masih belum pulih, maka apa yang terjadi di Tonga belum bisa diketahui secara utuh dan menyeluruh. Termasuk soal keberadaan Warga Negara Indonesia (WNI) di negara itu.
“Terdapat 5 WNI di Tonga saat kejadian. Kelima WNI tersebut diketahui tinggal di Nuku’alofa. Belum diketahui kondisi mereka saat ini karena komunikasi yang terputus,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha.
Follow Berita Okezone di Google News