JAKARTA - Prabu Brawijaya V sedang merenung dalam-dalam. Rupanya ia sedang memikirkan sesuatu yang sangat penting. Sebagai seorang raja besar, nampaknya Prabu Brawijaya V merasa khawatir jika pengaruh Syaikh Maulana Malik Ibrahim atau biasa dikenal dengan Sunan Gresik akan dipergunakan ke wilayah politik.
Tak lama berselang, tiba-tiba nampak cerah wajah Sang Baginda Raja. Rupanya ia telah memperoleh jalan tengah sebagai kompromi yang hendak ditawarkan kepada Syaikh Maulana Malik Ibrahim.
BACA JUGA: Raja Brawijaya V Masuk Islam Usai Rambutnya Berhasil Dipotong Sunan Kalijaga
"Kalau Tuan Syaikh hendak menjalankan misi dakwah agama Islam, mengapa mesti bingung? Bagaimana kalau Tuan Syaikh berdakwah di daerah Leran sini saja, jika Tuan Syaikh berkenan, saya memberikan hadiah tanah Desa Leran ini kepada Tuan Syaikh sebagai tanda rasa hormat saya terhadap perjuangan Tuan Syaikh," ujar Prabu Brawijaya V.
Perlu diketahui bahwa Desa Leran Gresik ini masih berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Syaikh Maulana Malik Ibrahim belum sempat menjawab, Prabu Brawijaya V menimpali lagi, "Percayalah Tuan Syaikh bahwa masyarakat Gresik dan sekitarnya ini sangat cocok dengan tujuan misi Tuan Syaikh. Rakyat Gresik dan sekitarnya lebih mudah menerima kehadiran agama Islam, oleh karena itu saya mohon kiranya Tuan Syaikh sudi menerima hadiah tanah Leran ini".
BACA JUGA: Kutukan 2 Penasihat Ketika Raja Majapahit Prabu Brawijaya V Masuk Islam
"Terima kasih Tuan Prabu, ternyata Paduka memang memiliki perhatian yang sangat besar dalam misi yang kami emban, yaitu syiar agama Islam," kata Syaikh Maulana Malik Ibrahim menyambut baik atas tawaran Prabu Brawijaya V.
Meski daerah Leran Gresik berada di bawah ke daulatan dan kekuasaan Kerajaan Majapahit yang mayoritas rakyatnya beragama Hindu-Budha, tetap atas perintah Sang Raja kawasan tersebut akan 'diislamisasikan dengan gebrakan yang ditempuh Syaikh Maulana Malik Ibrahim.