JAKARTA - Gajah Mada pada akhirnya mengundurkan diri dari jabatan Mahapatih di Kerajaan Majapahit. Pengunduran tersebut dikarenakan tragedi Perang Bubat.
Perang ini merupakan tragedi kelam berdarah antara kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda Galuh. Demikian dikutip dari NU Online.
Baca Juga:Â Misteriusnya Sosok Mahapatih Gajah Mada, Kelahiran dan Kematiannya Tidak Diketahui Pasti
Tragedi tersebut menyeret Gajah Mada yang pada saat itu bertindak sebagai Mahapatih menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Sampai pada akhirnya, Gajah Mada meninggalkan jabatannya dan yang pada awalnya mengambil sumpah Hamukti Palapa untuk menyatukan Nusantara, kini memilih Hamukti Moksa di tempat yang selanjutnya dinamakan Madakaripura.Â
Madakaripura merupakan tanah perdikan milik mahapatih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit. Tanah perdikan tersebut saat ini lebih terkenal dengan air terjunnya yang terletak di Dusun Branggah, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang,Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga:Â Kerendahan Hati Gajah Mada, Pernah Tolak Jabatan Penting Meski Ditawari Langsung
Madakaripura berasal dari tiga nama, yakni Mada diambil dari nama gajah. Kari memiliki arti peninggalan, sedangkan Pura berarti sembahyang atau semedi. Secara keseluruhan Madakaripura bermakna gajah yang sedang meninggal di kala sembahyang.
Menurut cerita warga sekitar, Gajah Mada menghabiskan sisa hidupnya di Air Terjun Madakaripura sampai akhir hayatnya untuk bersemadi dan merenungi perbuatannya setelah membunuh ratusan orang Kerajaan Sunda Galuh.
(Ari)