BANDUNG - Kasus pembunuhan ibu dan anak anaknya, Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu di Kabupaten Subang masih menjadi misteri. Polda Jawa Barat sudah merilis sketsa wajah yang diduga pelaku.
(Baca juga: Wajah Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Disebar, Yoris Curigai Danu Pelakunya)
Yoris Raja Amanullah yang merupakan kakak kandung korban memilih bergabung dengan Yosep Hidayat, suami sekaligus ayah korban. Padahal, di awal kasus ini bergulir, keduanya sempat berseberangan.
Fakta baru lain yang kini mencuat, yakni kecurigaan terhadap Wahyu, kepala sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional yang dipimpin oleh Yoris. Diketahui, korban Tuti Suhartini sendiri menjabat bendahara dan Amelia Mustika Ratu sebagai sekretaris di yayasan tersebut.
(Baca juga: Mengejutkan! Dokter Hastry Didatangi Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Lewat Mimpi)
Rohman Hidayat, kuasa hukum Yoris dan Yosep mengungkapkan bahwa pengunduran diri Wahyu terjadi di saat Yosep dan Yoris tengah berupaya kembali mengaktifkan yayasan setelah lama tidak beroperasi pascaperistiwa pembunuhan sadis tersebut terjadi.
"Perlu dicurigai bahwa Pak Wahyu, kepala sekolah mengundurkan diri di saat operasional sekolah mau jalan lagi. Pak Yosep dan Pak Yoris turun tangan langsung (mengaktifkan operasional sekolah), tapi beliau mengundurkan," ungkap Rohman melalui sambungan telepon selulernya.
"Kabar ini baru saya terima dari Pak Yosep bahwa dia mengundirkan diri dengan alasan tidak jelas. Ini perlu dicurigai karena kalau tidak ada apa-apa, mengapa dia mengundurkan diri," ungkapnya.
Kembali ke masalah Danu, Rohman mengungkapkan bahwa secara kondisi kejiwaan, Danu terbilang normal saat sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi.
Hal itu menjadi jawaban Rohman saat disinggung kabar terkait hasil pemeriksaan yang menyebutkan Danu mengalami gangguan psikologis. Diketahui, dalam kabar yang beredar, hasil tes psikologis menyebutkan bahwa Danu kini mengalami gangguan kejiwaan.
"Saya tidak mengetahui hasil tes psikologi, tapi saya sempat mendengar, katanya saat Pak Danu digeledah, ada denah Jalan Cagak, benar tidaknya saya tidak tahu karena itu hanya selentingan. Pada saat sebelum kejadian sih tidak ada hal-hal yang mencurigai, saya juga kan harus objektif," katanya.
Lebih lanjut Rohman menyatakan, meskipun memiliki kecurigaan ditambah hadirnya sketsa wajah terduga pelaku yang sudah dirilis Polda Jabar, pihaknya tidak ingin masuk ke ranah penyidikan yang kini ditangani Polda Jabar.