LUMAJANG - Sebuah video seorang pria yang menyingkirkan sesajen di kaki Gunung Semeru viral di media sosial. Video berdurasi 24 detik tersebut tampak pria dengan menggunakan pakaian abu-abu, hitam, dan menggunakan penutup kepala berwarna hitam membuang dan menumpahkan beberapa sesaji.
Sesaji berupa beras, bunga, pisang, yang diletakkan di sebuah tempat dibuang pria yang bersangkutan.
Pria tersebut mengambil sesaji yang diduga dijadikan rangkaian sembahyang agama Hindu. Sebab terlihat sesaji berupa canang sari diambil dari tempat persembahyangan kecil agama Hindu yang biasanya ada di rumah-rumah, atau desa. Sesaji itu ia buang sambil mengucapkan takbir beberapa kali.
Terlihat hal ini juga ia lakukan di video kedua dengan durasi 30 detik ia menunjuk sebuah sesaji yang diletakkan di atas tumpukan material erupsi Gunung Semeru, yang diduga kuat berada di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
"Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azab-Nya. Allahu akbar," ujar pria yang ada di video tersebut.
Sontak saja aksi pria ini mendapat sorotan masyarakat, bahkan ulama Gus Miftah menyoroti ulah pria tersebut. Melalui akun instagramnya @gusmiftah mengunggah video terdapat dengan keterangan yang menyayangkan tindakan sang pria tersebut.
"Desa mawa cara, negara mawa tata. Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda. Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka. Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka" tulis Gus Miftah di Instagram pribadinya.
"Note yang perlu dirubah itu otak dan cara pandangnya bukan budayanya. Pernah nggak ada berfikir yang membuat itu orang non Islam, atau orang Jawa yang memegang teguh adat istiadatnya? Atau mungkin juga orang Islam yang baru belajar? Pantaskah cara yang dilakukan seperti itu? Kalau dulu dakwah wali songo sekasar itu, mungkin Islam belum seperti hari ini di nusantara," tambahnya.
Baca Juga :Â Diguyur Hujan Deras Selama 4 Jam, Lahar Gunung Semeru Kembali Menerjang
Sementara itu Kepala Desa Supiturang Nurul Yakin membenarkan, bahwa kejadian itu terjadi di desanya. Menurutnya, aksi pria itu terjadi di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
"Betul itu kejadiannya di Desa Supiturang, tepatnya di Dusun Sumbersari," kata Nurul, saat dikonfirmasi MNC Portal, pada Minggu petang (9/1/2022).