JAKARTA - Bandar narkoba kelas kakap, Freddy Budiman, dijatuhi hukuman mati pada 29 Juli 2016. Ia dieksekusi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cilacap, Jawa Tengah.
Sebelum dieksekusi, Freddy Budiman diketahui telah bertaubat. Bahkan, Freddy Budiman disebut sempat mengkhatamkan Alquran hingga 7 kali. Selama 2 hari, Freddy terus membaca Alquran.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Ustadz Fatih Karim ketika memberikan kajian agama di Lapas Nusakambangan. Ia mendapatkan cerita soal Freddy Budiman khatam Alquran dari penjaga penjara di sana.
"Saya ngisi pengajian di penjara itu. Ini isinya orang penjara semua. Saya kan enggak kenal wajahnya. Begitu saya lihat di kanan, ada orang pakai koko putih, kopiah putih, berjenggot putih, dari tadi sampai akhir pengajian nangis senangis-nangisnya. Pipinya basah dengan air mata," cerita Ustadz Fatih, dikutip dari kanal YouTube Khutbah Muslim, Jumat (7/1/2022).
"Saya tanya ke penjaga penjara, 'Dia siapa? Dia Freddy Budiman.' Almarhum. Ada yang masih ingat Freddy Budiman? Pengedar narkoba kelas kakap. Bukan kakap lagi, sudah paus," ucapnya.
Selain itu, Ustadz Fatih juga mengungkapkan 2 permintaan terakhir Freddy sebelum dieksekusi. Permintaan Freddy adalah untuk dapat mengucapkan kalimat tahlil dan ingin matanya tidak ditutup saat ditembak mati. Permintaan kedua Freedy awalnya ditolak, meski akhirnya dikabulkan.
"Setelah eksekusi dibacakan, ada permintaan terakhir? Keren, Masya Allah, apa katanya? 'Tolong izinkan saya, pada saat sebelum ditembak mati mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah'," ucap Ustadz Fatih Karim.
Baca Juga : Jadi Tempat Eksekusi Freddy Budiman, Ini 5 Fakta dan Kisah Misteri Lapas Nusakambangan
"Permintaan yang kedua, tolong mata yang ditutup kain hitam dibuka matanya, kenapa? 'Karena saya ingin melihat dosa-dosa saya yang terlalu banyak untuk Indonesia.' Apa yang terjadi? Enggak dikasih izin. Tapi dimohon-mohon, akhirnya dikasih izin," ucapnya.