HOEGENG merupakan salah satu tokoh teladan yang terkenal dengan kejujuran, kesederhanaan, dan kedisiplinannya. Hoegeng pernah menjabat sebagai Kapolri ke-5 dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto pada 1968-1971.
Selain menjadi Kapolri, Hoegeng juga pernah menjabat sebagai Mentri Iuran Negara. Selama menjabat baik sebagai Kapolri ataupun Mentri, Hoegeng tidak pernah tinggal di rumah dinas. Hoegeng punya alasan mengapa tidak mengambil rumah dinas yang merupakan haknya.
Saat menjadi Kapolri ia tidak mengambil rumah dinas karena takut tidak memiliki rumah lagi ketika pensiun.
Sementara saat menjadi Mentri Iuran Negara, ia mengatakan kondisi negara sedang morat-marit. Jika ia mengambil rumah tersebut, hanya menambah biaya negara. Demikian sebagaimana dikutip dalam buku Hoegeng Polisi dan Mentri, pada Selasa (2/1/2022).
“Papi ini Mentri Iuran Negara, yang tugasnya mengumpulkan semua pendapatan Negara dari pajak, bea dan cukai, dan penyewaan tanah, masak Papi dan keluarga malah memboroskan keuangan Negara. Tidak usah ikut-ikut Mentri lainnya. Kalau kita tinggal di rumah dinas, kita malah ikut-ikutan mengeluarkan banyak anggaran negara,” Ucap Hoegeng kepada putranya, Didit.
Baca Juga : Arti Kebenaran dalam Pandangan Hoegeng Imam Santoso
Sumber: Buku Hoegeng Polisi dan Mentri Teladan karya Suhartono
(erh)