BENNY Moerdani adalah jenderal intel berkarakter kuat dan disebut sebagai orang kepercayaan Soeharto. Semasa di militer, ia disebut-sebut sebagai anak emas Soeharto alias anak kesayangan. Berbagai misi super rahasia pun sukses dijalankannya.
Namun, di periode akhir Benny Moerdani menjabat sebagai Panglima ABRI, hubungannya dengan Presiden Ke-2 RI itu ternyata merenggang.
Melansir dari buku Benny Moerdani yang Belum Terungkap, Kepala Staf Sosial Politik ABRI Letjen Purnawirawan Haryoto PS mengatakan penyebab renggangnya hubungan Benny dan Soeharto bukan persoalan kursi presiden, melainkan dipicu sikap Benny yang mengkritik Soeharto.
"Bapake nesu banget mergo anake dipermasalahke (Bapak marah sekali karena anak-anaknya dipermasalahkan)," kata Haryoto.
Ketika menemani Soeharto bermain biliar di Cendana, Benny yang masih menjadi Panglima ABRI mengutarakan pendapatnya agar si bos "menjauhkan" anak-anaknya dari kekuasaan.
"Ketika saya angkat masalah anak-anak itu, Pak Harto berhenti bermain, masuk kamar tidur, dan meninggalkan saya di kamar biliar," ujar Benny seperti dikutip dr Ben Mboi, seorang dokter militer yang kemudian pernah menjabat sebagai Gubernur NTT.
Pada 1980-an, bisnis anak-anak Soeharto makin menggurita ke semua sektor termasuk ikut campur urusan pengadaan alat utama sistem senjata ABRI. Namun, beberapa kali Benny menolaknya.
Keresahan ini juga dirasakan Ali Moertopo yang saat itu menjabat Menteri Penerangan Kabinet Pembangunan III. Ali meminta Jusuf Wanandi kolega dari Benny Moerdani berbicara kepada Benny tentang anak-anak Soeharto.
Baca Juga : Ketika LB Moerdani Kejar Uang Hasil Korupsi Pejabat Pertamina di Singapura
"Minta dia bicara ke Pak Harto, tertibkan anak-anaknya," kata Ali yang ditirukan Jusuf.