JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih, meminta untuk mewaspadai potensi terjadinya transmisi lokal dari Covid-19 varian Omicron. Saat ini, sudah ada tiga kasus varian Omicron yang ditemukan di Indonesia.
Daeng mengatakan, virus Covid-19 varian Omicron ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi. Karena itu, jika transmisi lokal tidak diwaspadai maka akan terjadi kasus orang sakit dalam waktu yang singkat.
“Jadi sebenarnya adalah pada Covid (varian Omicron) ini karena kecepatan penularan yang tinggi. Sehingga kalau transmisi lokal itu tidak diwaspadai, maka akan terjadi banyak orang yang sakit dalam tempo waktu yang cukup pendek. Sehingga kemudian itu yang kepanikan masyarakat ya,” ucap Daeng dalam keterangannya, Senin (20/12/2021).
“Karena kalau jumlah yang sakit banyak padahal tempat terbatas, logistik obat dan yang lain terbatas, itu pasti akan dikhawatirkan terjadi seperti lonjakan. Ini yang harus kita antisipasi,” tuturnya.
Daeng mengatakan, saat ini yang harus diantisipasi adalah khusus di daerah karantina, jangan sampai terjadi penularan di luar karantina.
Baca Juga : Terungkap! Kasus Omicron Pertama di Indonesia Diduga "Dibawa" WNI dari Nigeria
“Tetapi sekarang antisipasinya lebih kearah antisipasi di daerah karantina. Apakah di daerah karantina itu sudah keluar atau tidak. Kalau sudah keluar dari karantina, ada kecenderungan sudah keluar dari karantina sudah jelas apa yang dinyatakan bapak Presiden itu transmisi lokal harus betul-betul di diwaspadai dan dicegah,” ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News