JAKARTA -Â Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung tingginya ketimpangan di sektor pertanahan pada pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2021. Kepala Negara mengaku kepikiran dengan gap kepemilikan tanah tersebut.
“Gini rasio waktu saya masuk 0,41 lebih. Kepikiran bapak ibu sekalian. Gap seperti itu kepikiran. Jangan dipikir saya ga kepikiran. Kepikiran. Karena saya merasakan jadi orang susah. Saya merasakan betul. Dan enak menjadi orang yang tidak susah memang,” katanya yang disambut tawa tamu undangan, Jumat (10/12/2021).
Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan bagi siapa pun yang memerlukan lahan untuk menyampaikan kepadanya. Namun, dirinya menekankan bahwa harus jelas kalkulasinya akan digunakan untuk apa tanah tersebut.
“Silahkan. Untuk apa? Tapi jangan menunjuk pak saya yang di Kalimantan saja. Jangan. Saya yang memutuskan oh bapak butuh 10.000 ya. Saya berikan nih ada di sumatera. Oh 50.000 saya ada nih di Kalimantan Silahkan. Dengan sebuah visibility yang itung2an dan kalkulasi yang jelas,” ungkapnya.
Baca juga:Â Dapat Instruksi Jokowi Tangkap Buronan Korupsi, Ini Langkah KPK
Saat ini, lanjut dia, pemerintah juga tengah mengembangkan bank tanah untuk melihat tanah-tanah yang diterlantarkan.
Baca juga:Â Jokowi: Kita Telah Berjuang Penuhi HAM di Masa Pandemi Covid-19
“Kita sekarang ini dalam proses mendistribusi reforma agraria yang target kita sudah mencapai 4,3 juta hektar dari target 12 juta dari yang ingin kita bagi,” pungkasnya.Â
Follow Berita Okezone di Google News
(fkh)