JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini Bersama dengan BPBD Ngawi melakukan gelar Geladi Simulasi Early Warning System (EWS) banjir di Kantor Desa Simo, Kecamatan Kwadungan, Ngawi, Rabu 8 Desember 2021.
Hal tersebut untuk membangun sistem terintegrasi dengan melibatkan masyarakat untuk memperkuat rantai sistem peringatan dini. Rangkaian Kegiatan ini telah dilaksanakan dari bulan Oktober - Desember 2021. Kegiatan ini diawali dari kegiatan Sosialisasi, Workshop, Finalisasi hingga Geladi Simulasi EWS Banjir.
Baca Juga:Â Â Pengungsi Erupsi Semeru Terus Bertambah, Kini 6.542 Jiwa di 121 Titik Pengungsian
Menurut Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari Kabupaten Ngawi merupakan salah satu dari tujuh kabupaten/kota yang mendapatkan stimulan penguatan sistem peringatan dini banjir. Pemilihan lokasi ini, mengingat ada sejumlah titik wilayah yang rawan dan berisiko banjir.
"BNPB telah melakukan Forum Group Discussion (FGD) dengan BNPB Provinsi dan Kabupaten/Kota, dalam menentukan daerah yang memiliki risiko tinggi banjir di aliran Bengawan Solo sekaligus memerlukan peringatan dini," ujar Direktur Peringatan Dini, Afrial Rosya melalui keterangan tertulis, Kamis (9/12/2021).
Afrial menambahkan, BNPB merupakan bagian dalam penguatan kontribusi pengurangan risiko bencana, dengan memberikan support berupa peralatan EWS atau sistem peringatan dini. Baca Juga:Â Update Erupsi Semeru: Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 43 Orang