LUMAJANG - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur memuntahkan lahar dingin dan abu vulkanik pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Akibatnya, 22 orang meninggal dalam meletusnya gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa ini. Ribuan warga mengungsi karena terdampak erupsi.
(Baca juga: Misteri Gunung Semeru: Pasak Bumi di Tanah Jawa hingga Pembawa Petaka)
Gunung Semeru memang memiliki banyak cerita mistis yang kerap dipercaya masyarakat Jawa. Berbagai kisah mengenai gunung yang memiliki nama lain sebagai "Mahameru" ini sudah banyak beredar di antara orang Jawa.
 (Baca juga: Mengenang Soe Hok Gie dan Idhan Lubis yang Meninggal Dalam Dekapan Semeru)
Dalam bahasa Jawa Kuno sendiri, Mahameru sendiri memiliki arti "sudah dahsyat". Kata "Maha" berarti 'sangat', dan "Meru" yakni puncak atau kerucut.
Puncak dari Gunung Semeru disebut sebagai bersemayamnya para satria Pandawa Lima, yakni Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Gunung Semeru memiliki kaitan erat dengan kepercayaan masyarakat Hindu.
Diketahui, adalah Empu Barada, sosok orang suci dalam kepercayaan Hindu yang membelah wilayah kerajaan Prabu Airlangga menjadi dua, yaitu Janggala dan Kediri.