JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui adanya kondisi di mana posko pengungsiaan erupsi Gunung Semeru tidak menerapkan secara ketat protokol kesehatan Covid-19. Dalam hal ini, BNPB meminta masyarakat untuk seminimal mungkin menggunakan masker.
Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan penerapan prokes tetap harus dilakukan. Hal tersebut sebagaimana arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungan ke tempat bencana seperti di Sintang.
“Ada mungkin kondisi-kondisi yang membuat kita tidak bisa secara ketat nantinya seperti menjaga jarak dan lain-lain. Tetapi BNPB sudah menyediakan hand sanitizer di lokasi,” ucap Abdul Muhari dalam konferensi pers, Minggu (05/12/2021).
“Dan hal yang paling minimal yang kita coba untuk sampaikan nanti dan coba kita imbau untuk masyarakat. Hal paling minimal adalah memakai masker,” sambung dia.
Abdul menjelaskan hal tersebut juga menjadi perhatian langsung bagi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungannya di lokasi bencana. Abdul juga memastikan bahwa dukungan penyediaan masker juga telah didorong dari sejumlah pihak.
Baca juga:Â Update Korban Erupsi Semeru: 14 Orang Meninggal Dunia, 35 Lainnya Alami Luka Berat
“Dukungan untuk penyediaan masker sudah kita dorong. BNPB sudah mengirim 20 ribu masker untuk tahap awal dan jika diperlukan kita sudah siapkan ketersediaannya di logistik kita di Jakarta bisa kita dorong. Termasuk juga dari Pemprov Jatim, dari PMI juga saya melihat ada dukungan masker dan organisasi relawan lainnya," ucap Abdul.
Baca juga:Â 28 Sekolah Terdampak Langsung Bencana Erupsi Gunung Semeru
Dari hal tersebut, Abdul memastikan bahwa dukungan prasarana dan sarana untuk menerapkan prokes Covid-19 telah tersedia. Ditegaskannya, bahwa penyediaan masker bukan hanya untuk mencegah Covid-19 tetapi juga ancaman penyakit lainnya seperti ISPA.
“Memang mungkin nanti secara persuasif masyarakat kita dorong untuk bisa paling tidak bisa menggunakan masker selama kondisi bencana ini, karena tidak hanya untuk Covid tetapi juga untuk mencegah ISPA karena partikel debu masih sangat tinggi di lokasi kejadian.” tutup Abdul.
Follow Berita Okezone di Google News