JAKARTA - Bicara dunia intelijen di Indonesia, nama jenderal yang satu ini tak bisa dilepaskan. Dia adalah Jenderal (Purn) LB Benny Moerdani. Karier Benny di tentara, sebagian besar dihabiskan di dunia intelijen. Bahkan, Benny dijuluki sebagai Raja Intel Indonesia.
Dilansir dari buku Benny Moerdani yang Belum Terungkap, dari lapangan perang Benny masuk ke dalam dunia intelijen di tempatkan sebagai Diplomat di Korea Selatan. Pergaulan Benny membawanya akrab dengan Presiden Korea Selatan Park Chung-Hee.
Dari kedekatan inilah yang akhirnya membawa Benny dapat bertemu pendiri Kodeco Energy yang bernama Choi Gye-Wol.
Kodeco merupakan bisnis eksplorasi minyak di luar negeri pertama yang sukses dalam sejarah Korea. Perusahaan ini menyelamatkan Korea dari krisis minyak kedua pada 1978.
Sudah rahasia umum bahwa Benny merupakan sosok orang yang memuluskan kontrak penambangan minyak Kodeco Energy di Madura.
Baca juga:Â Saat Jenderal Baret Merah Bertaruh Nyawa Bubarkan Bentrok Berdarah Kopassus dengan Marinir
Yang Seung-Yoo dari Hankook University of Foreign Studies-South Asian Studies berujar Benny merupakan sosok di balik kerja sama militer Indonesia-Korea untuk menggalang pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga:Â Amarah Bung Karno Meledak saat LB Moerdani Tolak Nikahi Putri Kesayangannya
“Dua target pembangunan itu diajukan oleh kedua pemimpin negara, Soeharto dan Park Chung-Hee,” tutur Seung-Yoo.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP
(fkh)