JAKARTA - Salah satu kisah Benny Moerdani yang menarik disimak adalah saat Benny Moerdani menjadi Konsul Jenderal Indonesia di Korea Selatan usai di mutasi dari Konsul Jenderal di Malaysia Barat.
Dikutip dari Buku Benny Moerdani yang Belum Terungkap. Kisah berawal dari Benny yang memutuskan untuk belajar bahasa Korea. Ia berujar bahwa jika ingin mengetahui isi hati suatu bangsa harus lewat bahasa nya.
Berbekal penguasaan bahasa Korea yang amat baik. Ia suka menyapa warga setempat dan menjalin hubungan kepada semua kalangan. Bahkan Benny pernah mengajak seorang pengusaha untuk berinvestasi ke Indonesia.
Dalam proses nya tersebut pun membawa Benny bisa akrab dengan Presiden Korea Selatan saat itu yakni Park Chung-Hee. Ada dugaan keakraban itu lantaran keduanya punya kesamaan latar belakang intelijen.
Saat Park memimpin dewan militer, berdirilah Jung-Ang Jeongbobu alias KCIA ( Korean Central Intelligence Agency ).
Pengamat militer Richard Tanter berpendapat bahwa Benny Moerdani terilhami KCIA dalam menjadikan Badan Intelijen Strategis (BAIS) punya wewenang besar.
Sementara Agum Gumelar yang merupakan anak buah Benny pada saat menjadi Komandan Satuan Tugas Intelijen Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (KOPKAMTIB) menepis argumen bahwa KCIA adalah referensi Benny dalam mengembangkan BAIS.