JAKARTA - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU), KH Miftahul Akhyar mengungkapkan alasan dirinya mengeluarkan surat perintah tentang dipercepatnya pelaksanaan Muktamar NU ke-34 pada 17 Desember 2021.
Salah satu alasannya yakni adanya seseorang yang mengatasnamakan dari Badan Intelejen Negara (BIN) yang meminta agar sang kiai mengundur perhelatan Muktamar NU.
"Saya ditelepon orang dari Amerika mengatasnamakan BIN namanya Imran, dia mantan Duta Besar RRC saat itu ia sedang ada di Amerika. Saya ditelepon dari Jakarta minta supaya Muktamar diundur karena yang menginginkan Muktamar 2021 punya niat jelek, saya kaget," ujar dia.
"Yang minta Muktamar tahun ini saya, kok ada niat jelek wong saya hanya ingin khusnul khotimah dalam berkhidmat," imbuhnya.
Baca juga:Â Dukung Regenerasi, 27 PWNU Setujui Permintaan Rois Aam Percepat Muktamar
Lelaki tersebut juga meminta agar Miftahul Akhyar dapat mengintervensi untuk penundaan Muktamar pada Februari atau Maret 2022 mendatang.
"Ini sudah mundur Desember mestinya Muktamar itu diselenggarakan 22 Oktober. Ini darurat, tidak boleh diperpanjang coba dikaji tidak bisa tambah tambah," ujar Ketum MUI ini.
Baca juga:Â Said Aqil: Muktamar Akan Diputuskan di Rapat PBNU
"Tetapi tetap ngotot namun saya biarkan dengan kejadian itu di Khutbah Iftitah langsung saya katakan, saya minta muktamar diselenggarakan pada Desember tahun ini karena ada telepon upaya-upaya saya tidak tahu apa maksudnya," tuturnya.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP