JAKARTA - Siapa yang tak mengenal Hoegeng ? Jujur, berani, dan sederhana. Itulah karakter yang bisa mewakili sosok Kepala Kepolisian (Kapolri ke-5) 1968-1971, Hoegeng Iman Santoso.
Hoegeng adalah orang nomor satu di kepolisian masa transisi dari Orde Lama ke Orde Baru. Nama besarnya di Kepolisian dikenal sebagai polisi yang jujur dan anti suap.
Hoegeng juga dikenal sebagai sosok yang berintegritas. Ia tidak suka menjilat hanya untuk keuntungan dan kenyamanan pribadinya sendiri. Ia bahkan tidak segan menolak untuk tinggal di rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah.
Hoegeng memiliki kebiasan-kebiasan yang unik saat menjabat. Kebiasaan itu diantaranya, setiap mendapat surat dinas, surat dinas yang akan dikirimkannya tak pernah diketik. Beliau menuliskan dengan tangan dan menggunakan tinta beraneka warna.
Contohnya untuk menulis “kepada”-nya menggunakan tinta warna biru, nama yang dituju dengan warna hijau atau kuning. Lain waktu, bisa saja warna lain digunakan jika menurutnya cukup bagus dan indah.
Untuk setiap surat yang isinya sangat rahasia, sebelum dikirimkan Hoegeng selalu memasukannya dalam tiga amplop yang berbeda, dan kemudian dijadikannya satu dalam amplop. Setelah itu baru dilem dan dikirimkan.
Baca Juga: KKP Pastikan Proses Hukum Pelaku Perdagangan Sirip Hiu Ilegal di Sulawesi Tenggara