JAKARTA – Prajurit TNI dikenal sebagai prajurit yang berani di medan perang. Hal ini terbukti, dari banyaknya palagan pertempuran dan beragam operasi yang telah diikuti, baik di dalam negeri, maupun luar negeri.
(Baca juga: Kisah Prabowo Tidur Sambil Jalan saat di Pasukan Baret Merah Kopassus)
Namun, ada seorang komandan TNI yang kabur dari perang saat terjadi kontak senjata. Komandan tersebut dinilai tidak mencerminkan kepemimpinan militer yang baik.
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengisahkan cerita tersebut dalam buku biografinya 'Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto'.
(Baca juga: Kisah Heroik Jenderal Kopassus Habisi Jagal Poso di Hutan Gunung Biru)
Mantan Danjen Kopassus ini pun blak-blakan menuliskan secara khusus dalam Bab XII tentang Contoh-Contoh Pemimpin yang Tidak benar. Di antaranya perilaku komandan yang mau enaknya sendiri. "Suatu ketika terjadi kontak tembak dengan musuh. Komandan pasukan yang memimpin grup itu lantas memanggil wakilnya," kata Prabowo dalam bukunya tersebut, Selasa (23/11/2021).
Mirisnya wakil komandan itu diminta mengambil alih pasukan dan memimpin serbuan di sebuah bukit. Dalam pandangan Prabowo, sikap komandan itu sama sekali tak mencerminkan kepemimpinan militer. Semestinya komandan berada di tengah-tengah anak buah, termasuk dalam pertempuran.