JAKARTA - Letjen Dudung Abdurachman digadang-gadang akan menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Saat ini, Letjen Dudung menduduki jabatan sebagai Pangkostrad.
Okezone mengumpulkan sejumlah fakta mengenai calon penerus Jenderal Andika Perkasa yang sudah dirangkum sebagai berikut:
1. Biodata Singkat
Berikut merupakan biodata singkat dari Letjen Dudung Abdurachman:
Lahir : Bandung, 19 November 1965
Pendidikan :
1985 Lulus dari SMA Negeri 9 Bandung
1988 Lulus Akademi militer
Karier :
Mengawali karier bergengsinya sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan
Dandim 0418/Palembang.
2010 Aspers Kasdam VII/Wirabuana
2011 Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya.
2015-2016 Wagub Akmil
2016 2017 Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
2017-2018 Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasad
2018-2020 Gubernur Akmil
27 Juli 2020 Pangdam Jaya
25 Mei 2021 Pangkostrad
2. Mencopot Baliho Rizieq Shihab
Salah satu aksi Dudung yang banyak disorot adalah ketika mencopot baliho bergambar Rizieq Shihab, yang saat itu menjadi pemimpin Front Pembela Islam (FPI) pada November 2020.
Menurut Dudung, apa yang dia lakukan sebagai tanda bahwa semua pihak harus taat terhadap hukum yang ada di Indonesia, termasuk dalam urusan pemasangan baliho. Di saat yang sama Dudung juga melontarkan wacana agar FPI dibubarkan.
"Siapa pun di republik ini, ini negara hukum. Harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya," kata Dudung pada Jumat, 11 November 2020.
Baca juga:Â Komisi I DPR Dengar Kabar Letjen Dudung Abdurachman Jabat KSAD
3. Menumpas Premanisme
Aksi Dudung yang terkenal lainnya adalah ketika dirinya memberikan pernyataan komitmen untuk menumpas perilaku premanisme debt collector di wilayah Jabodetabek pada Mei 2021.
Hal itu Dudung sampaikan sebagai respons atas aksi para debt collector yang sudah meresahkan, di antaranya kasus perampasan mobil yang tengah dikendarai anggota TNI saat hendak mengantar orang sakit.
"Saya sudah koordinasi dengan Kapolda, bahwa perilaku-perilaku debt collector ini akan kita hentikan. Tidak ada karena kekuasaan tertentu, memanfaatkan pihak-pihak tertentu, sehingga menggunakan premanisme, termasuk premanisme yang lain seperti geng motor dan sebagainya, rencana kita akan tumpas," kata Dudung di Markas Kodam Jaya, Jakarta, Senin 10 Mei 2021.
Follow Berita Okezone di Google News