JAKARTA - Isu terkait pergantian menteri (Reshuffle) jelang pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kian berhembus kencang diberitakan oleh sejumlah media.
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani memberikan komentarnya terkait isu reshuffle menteri kabinet Indonesia Maju yang santer beberapa hari terakhir.
"Aku belum dapat kabar. Belum dikasih jadwal, orang baru tadi mintanya," ujar Arsul Sani.
Baca juga:Â Â Reshuffle Kabinet, Ketua DPR: Pelantikan Menteri Akhiri Spekulasi Politik
Ia menyebutkan, dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu terakhir dari koalisi partai pemerintah juga tidak pernah ada membahas soal reshuffle
"Misalkan ada menteri dari parpol yang terpengaruh, terpental diganti atau digeser. Tapi kalau reshuffle tidak menyangkut menteri dari kita untuk apa dibicarakan," jelas Arsul Sani.
Baca juga:Â Â Dikabarkan Terlempar dari Kabinet, Ini Cerita Bambang Brodjonegoro soal Peleburan 2 Kementerian
Lebih lanjut ia menjelaskan biasanya jika ada Menteri dari partai politik tertentu yang akan direshuffle biasanya Presiden Jokowi hanya akan memanggil tokoh dari parpol tersebut.
"Tidak pernah Presiden mengumpulkan Ketua Umum Partai untuk reshuffle, tapi kalau ada komunikasi dalam bentuk satu per satu, dan itu terkait menteri yang dari parpol tertentu (akan di reshuffle). Kalau yang di reshuffle Menteri dari profesional tidak perlu memberitahukan kepada Ketum Partai. Untuk apa," pungkas Arsul Sani.
(wal)