JAKARTA - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Rachmad Waluyo untuk menjalani pemeriksaan pada hari ini terkait kasus suap seleksi jabatan dan juga gratifikasi serta tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Mantan Kadis PUPR Kabupaten Probolinggo itu bakal diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari (PTS) yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara tersebut.
"Hari ini (1/11) pemeriksaan saksi TPK terkait seleksi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo tahun 2021, dugaan gratifikasi dan TPPU untuk tersangka PTS dkk. Pemeriksaan dilakukan Polres Probolinggo Kota, Jl. Dr. Moch Saleh No. 34, Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur," ujar Plt Juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (1/11/2021).
Baca Juga:Â Â Bupati Muara Enim Non Aktif Divonis 4,5 Tahun Penjara, Keluarga Menangis
Selain memeriksa Rachmad, tim penyidik juga memanggil saksi lainnya yakni Ajudan Sekda, Edi Suyitno; Fungsional Pengadaan pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Probolinggo, Hardono Prasetyo Adi; Fungsional Pengadaan pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Probolinggo, Meda Hajar Aswati dan Pemilik CV WAHYU ANUGRAHA, Muhammad Munif.
Diketahui, KPK telah menetapkan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari (PTS) dan suaminya anggota DPR RI Hasan Aminuddin (HA) sebagai tersangka gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Hal tersebut dilakukan usai tim penyidik melakukan pengembangan pada perkara sebelumnya yakni dugaan suap jual beli jabatan kepala desa (kades) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo Tahun 2021.
"Dalam perkara ini, setelah ditemukan adanya bukti permulaan yang cukup, Tim Penyidik melakukan pengembangan perkara khusus untuk tersangka PTS dan tersangka HA dengan kembali menetapkan kedua Tersangka tersebut dengan dugaan tindak pidana korupsi Gratifikasi dan TPPU," ujar Pelaksana tugas (Plt) Juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Selasa 12 Oktober 2021.
Baca Juga:Â Â Respons KPK Terkait PP Pengetatan Remisi Koruptor yang Dicabut MA
Follow Berita Okezone di Google News