PENURUNAN pendapatan di masa pandemic menyebabkan maraknya orang melakukan pinjaman online atu pinjol. Pinjol seringkali menggunakan iklan-iklan yang menggiurkan seperti prosesnya yang cepat dan bunga yang rendah.
Mudahnya melakukan pinjaman online menjadikan banyak orang memilih pinjaman online sebagai jalan keluar masalah keuangan yang dihadapi. Namun, terdapat risiko pinjaman online yang harus dihadapi oleh peminjam terutama untuk peminjam di pinjaman online illegal. Tak jarang, dalam menghadapi risiko tersebut, peminjam mengalami putus asa dan mengakhiri hidupnya. Berikut ini adalah beberapa cerita korban pinjaman online bunuh diri.
1. Bekasi, Jawa Barat
Pengunjung salah satu mal di Bekasi dikagetkan dengan aksi bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pria berinisial AW (42) pada 11 Oktober 2021. Korban nekat bunuh diri dengan cara melompat dari rooftop mall akibat terlilit hutang pinjaman online illegal. Korban juga meninggalkan surat wasiat mengenai utang kepada keluarganya.
Sebelum mengakhiri hidupnya, korban bercerita dengan saksi mengenai utang yang dimilikinya. Tak selang beberapa lama, saksi mendengan suara jatuh dari rooftop. Kasus ini sedang didalami oleh Polsek Bekasi Selatan dan Polres Metro Bekasi Kota.
2. Bojonegoro, Jawa Timur
Akibat terlilit utang pinjol, seorang pegawai bank perkreditan mengakhiri hidupnya pada 23 Agustus 2021 lalu di kantornya. Selain di pinjol, korban juga memiliki utang di teman dan nasabahnya.
Korban menuliskan surat wasiat yang berisikan permintaan maaf kepada keluarga karena kecanduan pinjol dan memiliki utang di sejumlah kerabatnya. Jumlah nominal utang diketahui melalui surat tersebut yaitu mencapai Rp23.695 juta. Pihak kepolisian sedang melaksanakan penelusuran dengan adanya dugaan ancaman pesan yang dikirim oleh pihak pinjol yang memicu korban mengakhiri hidupnya.
Baca Juga :Â Polisi Sita Sejumlah Barang Bukti Pinjol Ilegal di Green Lake City
3. Wonogiri, Jawa Tengah
Seorang ibu rumah tangga asal Wonogiri, Jawa Tengah ditemukan gantung diri dirumahnya pada 4 Oktober 2021 lalu. Berdasarkan keterangan dari keluarga, korban melakukan hal ini karena faktor ekonomi.
Sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat bercerita kepada suaminya mengenai utang dan terror yang dialaminya. Suaminya juga merasakan perubahan sikap korban beberapa hari belakangan sebelum meninggal dunia. Selain itu, ditemukan pula buku catatan berisi daftar 27 operator pinjol dengan total hutang Rp55,3 juta.