JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus berupaya melakukan pengendalian pandemi Covid-19 seiring dengan berjalannya upaya pemulihan ekonomi. Mulai dari integrasi sistem aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi mitra, hingga pemenuhan kebutuhan vaksin Covid-19 untuk masyarakat.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) telah resmi memberikan Emergency Use of Authorization (EUA) kepada vaksin Zifivax.
Vaksin ini merupakan vaksin Covid-19 ke-10 yang mendapatkan EUA dari Badan POM dengan pemegang izinnya adalah PT Jakarta Bio Pharmaceutical Industry (JBO).
"Vaksin ini ditujukan untuk masyarakat berusia di atas 18 tahun dengan penyuntikan 3 dosis dan interval 1 bulan per dosis," jelas Wiku dikutip dari rilis KPCPEN pada Rabu (13/10/2021).
Sampai saat ini pemerintah Indonesia juga terus mendukung kemandirian produktif vaksin dalam negeri yaitu melalui vaksin Merah Putih. Pemberian EUA dan usaha untuk mengembangkan vaksin secara mandiri merupakan bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas vaksin dan akselerasi proses pemberian vaksin untuk semua masyarakat.
Baca juga:Â MUI: Vaksin Zifivax dari China Suci dan Halal Digunakan
Di samping itu, pada 8 Oktober 2021, Indonesia menerima kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-86 sebanyak 245.440 dosis vaksin AstraZeneca yang merupakan kiriman kedua vaksin Covid-19 dari pemerintah Inggris.
Dengan kedatangan vaksin ini, jumlah vaksin Covid-19 yang sudah diterima Indonesia menjadi 278.527.220 dosis. Baik dalam bentuk bahan baku atau dan vaksin jadi.
Baca juga:Â Uji Klinis Fase III, Vaksin Zifivax Catat Angka Evikasi 81,5%
"Pemerintah berharap vaksin yang telah diterima dapat dimanfaatkan dengan maksimal sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan produktif dan aman Covid-19," lanjut Wiku.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP