JAKARTA - Pernahkah kamu mendengar hari tanpa bayangan? Fenomena ini terjadi saat matahari tepat berada di atas kepala kita. Maka, tidak ada bayangan yang terbentuk dari benda saat hari tanpa bayangan tiba. Fenomena hari tanpa bayangan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia khususnya Pulau Jawa.
Berikut sejumlah fakta terkait fenomena yang berlangsung dari 6 September 2021 hingga 21 Oktober 2021:
1. Matahari Berada di Posisi Paling Tinggi
Fenomena hari tanpa bayangan terjadi ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi langit atau dalam segi astronomi disebut kulminasi. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, maka disebut sebagai Kulminasi Utama. Hal ini mengakibatkan sebuah benda tegak tidak akan terlihat bayangannya, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Peristiwa hari tanpa bayangan erat kaitannya dengan gerak semu tahunan matahari. Gerak semu tahunan matahari adalah pergerakan semu matahari yang seolah bergerak dari selatan ke utara dan kembali ke selatan yang terjadi setiap tahun.
Peristiwa ini terjadi karena bumi mengelilingi matahari dengan poros yang miring sehingga yang condong ke matahari terkadang kutub utara ataupun kutub selatan Bumi.
3. Sebabkan Perubahan Iklim
Fenomena hari tanpa bayangan menyebabkan perubahan iklim di bumi. Matahari tidak terbit dan terbenam di posisi yang sama sepanjang tahun. Saat posisi matahari berada di utara, maka bumi bagian selatan akan mengalami musim dingin, begitu juga sebaliknya.