JAKARTA - Teluk Jakarta yang berada di wilayah Jakarta Utara, yakni Angke dan Ancol dilaporkan tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi.
Hal ini disebut dalam sebuah studi berjudul 'Konsentrasi Tinggi Paracetamol di Wilayah Perairan Teluk Jakarta, Indonesia' yang ditulis peneliti Oseanografi LIPI, Wulan Koagouw dan beberapa peniliti lainnya. Jadi riset tersebut pada tahun 2019, sebelum Covid-19 atas kerja sama antara lab kami di Pusat Penelitian Oseanografi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Jadi pada intinya itu kan risetnya tahun 2019-an akhir 2018 atau 2019 ya. Jadi risetnya sebelum covid. Itu riset sebenarnya kerja sama antara lab kami di pusat penelitian oseanografi di BRIN dengan rekan di UK dan kebetulan wulan ini salah satu leadnya yang melakukan riset," ujar Dr. Zainal Arifin dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI di Jakarta pada Jumat (1/10/2021)
Selain itu, persoalan pencemaran logam berat atau minyak, Zainal menyampaikan bahwa riset tersebut hal baru dengan melihat pencemaran pharmaceutical dan antibiotic yang trennya mulai meningkat.
"Kalau ini kita mulai melihat anglenya ke pencemaran pharmaceuticals dan antibiotik. ini karena kan termasuk kita sebut pencemaran yang trennya mulai meningkat," tambahnya
Baca Juga:Â Polisi Tetapkan Dua Tersangka Pembuang Limbah Alkohol ke Bengawan Solo
Belum ada kepastian perihal tercemarnya teluk karena paracetamol, sebab pengelolaan limbah cair yang treatment atau berstruktur akan dieksresikan dibuang lewat air seni dan juga esesikan. Dalam hal ini Zainal menegaskan kasus ini di Teluk Jakarta dan berharap agar Pemerintah memperhatikan tingkat kesehatan masyarakat.
"Harapan agar pemerintah lebih memperhatikan tingkat kesehatan masyarakat ya itu terkait dengan pengelolaan limbah cair berstruktur atau treatmentnya karena parasetamol itu akan di ekskresikan dibuang lewat air seni dan juga esesikan tapi intinya bahwa sumber Paracetamol di perairan itu dalam hal ini kasusnya di Teluk Jakarta," jelasnya.