JAKARTA - Mobilitas masyarakat yang tinggi tanpa protokol kesehatan (prokes) pasti akan menyebabkan kenaikan kasus Covid-19. Hal ini berkaca pada terjadinya puncak gelombang pertama dan kedua Covid-19 di Indonesia yang terjadi akibat mobilitas tinggi tanpa prokes.
Lalu, apakah Indonesia akan terjadi gelombang ketiga? Mengingat dalam waktu tiga bulan lagi merupakan libur akhir tahun dimana mobilitas masyarakat biasanya akan tinggi.
“Sebagai epidemiolog kami jarang memprediksi jauh-jauh. Biasanya kita memprediksi satu atau dua kali masa inkubasi, 2 minggu atau 1 bulan,” kata Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane secara virtual, dikutip Rabu (29/9/2021).
Masdalina mengatakan dari catatan para epidemiolog dalam penurunan kasus pada saat ini, yang pertama hampir di semua negara penurunan kasus itu berlangsung antara 8 sampai 14 minggu. “Jadi dia turun sendiri memang,” katanya.
“Beberapa komunikasi dengan para ahli virus memang virus tersebut kemungkinan beradaptasi dengan kondisi di negara tersebut,” paparnya.
Baca Juga: Satgas Sebut PPKM Berhasil Menurunkan Laju Kasus Covid-19
Kemudian kedua, kata Masdalina, kemungkinan virusnya mulai melemah. “Dan kemungkinan yang ketiga beberapa intervensi yang dilakukan seperti PPKM itu memiliki kontribusi, walaupun kita sulit mengukur kontribusi dari beberapa indikator.”
Namu, Masdalina mengatakan pada kondisi penurunan seperti sekarang ini, masih ada beberapa catatan dari epidemiologi terkait dengan pencapaian Indonesia menurunkan kasus.