JAKARTA - Jenderal Abdul Haris Nasution merupakan salah satu tokoh yang menjadi saksi langsung keganasan PKI dalam peristiwa G30SPKI. Dirinya hampir diserang, sebelum bisa menyelamatkan diri.
(Baca juga: Sisi Lain Ahmad Yani, Jenderal Korban PKI Penerima Pedang Samurai Legendaris)
Namun, seperti yang dikutip dalam buku Memenuhi Panggilan Tugas, Jilid 6: Masa Kebangkitan Orde Baru, Nasution kehilangan anaknya Ade Irma Suryani, yang ditembak oleh seorang anggota PKI dalam peristiwa kelam tersebut.
(Baca juga: Mengupas Cara Keji PKI Berpolitik, Pemberontakan Madiun hingga Manfaatkan Soekarno)
Setelah dirawat di RSPAD, Ade Irma Suryani menghembuskan nafas terakhirnya pada 6 Oktober 1965. Diceritakan oleh Nasution, telah ada telepon dari Istana Bogor pagi harinya, menyebutkan bahwa Presiden menyarankan agar pemakaman Ade juga seperti pahlawan-pahlawan revolusi dilakukan di Taman Pahlawan.
Tetapi, Nasution beserta istrinya menolak tawaran Bung Karno. Mereka merasa, lebih baik di pemakaman umum saja dengan harapan kelak ibunya dan anggota keluarga lain dapat bersama di tempat yang sama.
Semasa kariernya sebagai perwira TNI, Nasution memiliki banyak kenangan bersama presiden pertama Indonesia ini. Dirinya mengenang salah satu kebaikan Soekarno yang pernah dia dapatkan.
Follow Berita Okezone di Google News