JAKARTA - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mencatat, per 20 September 2021 tercatat dari 46.500 sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ada 2,8% atau 1.296 sekolah yang melaporkan adanya klaster Covid-19.
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan penemuan klaster Covid-19 pada pelaksanaan PTM ini yang telah dikhawatirkan.
Baca juga: Selama Pandemi, 45 Polantas Meninggal Terpapar Covid-19
Apalagi, kata Zubairi, banyak siswa di bawah 12 tahun yang belum mendapatkan perlindungan dari vaksinasi berisiko lebih terpapar Covid-19.
“Ini yang dikhawatirkan. Apalagi siswa di bawah 12 tahun-yang akan menghadapi peningkatan risiko infeksi tanpa perlindungan vaksin,” katanya lewat media sosial pribadinya, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Wapres Ma'ruf: Segera Tangani jika Ada Kasus Covid-19 Baru Jangan Sampai Melebar
Zubairi pun mengatakan, agar segera dilakukan mitigasi agar fasilitas kesehatan atau medis tidak dibanjiri oleh anak-anak yang terpapar Covid-19.
“Semoga kita punya mitigasi untuk ini sehingga fasilitas medis tidak dibanjiri anak-anak. Jangan buru-buru. Sabar,” tegasnya.
Baca Juga: KKP Pastikan Proses Hukum Pelaku Perdagangan Sirip Hiu Ilegal di Sulawesi Tenggara