JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyebut Indonesia Emas 2045 bukanlah sebatas mimpi. Karena itu, beberapa masalah serius harus ditangani agar dapat mewujudkan mimpi tersebut, salah satunya masalah stunting.
Hal itu disampaikan Mendagri pada saat membuka Musyawarah Nasional IV Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dengan tema "Memperkuat Posisi Desa sebagai Entitas Local Self Government dalam Sistem Tata Negara menuju Indonesia Emas 2045."
Mendagri menjelaskan, potensi tersebut disadari betul oleh Presiden Joko Widodo. Tak salah, pada periode pertama kepemimpinannya, Presiden Jokowi fokus untuk membangun dan memperkuat infrastruktur demi mempermudah konektivitas. Sementara di periode kedua Presiden Jokowi fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui bidang pendidikan dan kesehatan.
Salah satu perhatian Pemerintah adalah bagaimana menciptakan SDM yang unggul lewat sektor Pendidikan formal dan informal, serta SDM yang kuat dan sehat, tanpa stunting.
"Pemerintah Desa tolong kontribusi betul program stunting, yaitu pertumbuhan yang tidak baik (tak optimal) di 1.000 hari pertama masa kehidupan, karena kekurangan gizi (bisa menyebabkan) stunting," kata Tito dikutip dari Puspen Kemendagri.
Baca Juga :Â Balik ke PPP, Haji Lulung Minta Maaf
Pentingnya gizi pada 1.000 hari pertama masa kehidupan merupakan penentu masa keemasan atau golden age bagi anak. Karena itu, peran Pemerintah Desa melalui program-programnya, diharapkan dapat memperhatikan dan menyentuh gizi ibu hamil hingga sang anak dilahirkan.
"Sembilan bulan di kandungan dan 2 tahun masa pertumbuhan, gizi ibu atau anaknya kurang baik akan membuat ia mengalami problem pertumbuhan," ujarnya.