JAKARTA –Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan jasa-jasa Ani Yudhoyono untuk Partai Demokrat saat menerima Life Time Achievement dalam perayaan 20 Tahun Partai Demokrat, Berkoalisi Dengan Rakyat”.
(Baca juga: SBY Panjatkan Tiga Doa Khusus Usai Sholat Subuh, Apa Saja?)
Saat itu, nampak menantu SBY sekaligus istri Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Aliya Rajasa menitikan air matanya dan tertangkap kamera kru Partai Demokrat yang disiarkan daring langsung dari Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (9/9/2021).
“Izinkan saya menyampaikan sepatah dua patah kata atas anugerah penghargaan yang kami terima tadi, khususnya bukan untuk saya tapi untuk almarhumah Ibu Ani yang menerima Spirit of Demokrat,” kata SBY.
Presiden RI ke-6 ini menuturkan, sekitar 1,5 bulan sebelum Partai Demokrat berdiri dan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham), di ruang perpustakaan di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, ia berbincang dengan Ani dan juga kedatangan tamu Ventje Rumangkang. Mereka mendiskusikan mengenai cita-cita besar untuk mendirikan sebuah partai. Ia pun mendiskusikan itu dengan Ani, karena yang paling memahami kepribadian, karakter dan cita-citanya.
(Baca juga: Bertemu Menhan Australia, Prabowo Bahas KRI Nanggala hingga Alutsista)
“Posisi saya waktu saya sedang tidak berada di pemerintahan. Saya sudah pensiun di militer dan saya baru saja berhenti atau diberhentikan dari Kabinet Persatuan pimpinan almarhum Gus Dur, saya sebagai freeman membicarakan gagasan mendirikan parpol itu,” ujarnya.
“Cerita selanjutnya saya kira sudah banyak di dengar bapak ibu kader. Sebelum partai ini berdiri, belum ada, masih dalam tahap gagasan, ibu Ani sudah terlibat, sudah melibatkan diri, sudah menyumbangkan pikirannya yang tulus kepada saya sebagai founding father, ini awal keterlibatan ibu Ani dalam partai,” ungkap SBY.
Lalu, keterlibatan istrinya di akhir, kata SBY, pada saat terakhir almarhumah menemani dirinya menemui kader Demokrat di Danau Toba, tepatnya Simalom, dalam rangka menghadapi pemilu 2019 yang lalu. Karena, setelah kembali dari Banda Aceh, 2 hari kemudian pihaknya berangkat ke Singapura, dirawat selama 4 bulan hingga Allah memanggil Ani Yudhoyono.
“Itu penghujung pengabdian Ibu Ani, dalam keadaan sakit masih menyempatkan bertemu kader siang dan malam bersama saya,” ucapnya.
Namun, SBY menegaskan, bukan berarti di tengah-tengahnya sesuatu yang kosong, karena Ani pun ikut terlibat dalam periode awal kepengurusan partai sebagai Wakil Ketua Umum pertama bersama Ventje. Selebihnya hingga wafat, Ani mendampingi dirinya berada dalam suka dan duka, tantangan demi tantangan, masalah demi maslaah, krisis demi krisis.
“Kami hadapi bersama dan ikut memikirikan, ikut berkontribusi mengatasi masalah itu. itulah almarhumah ibu Ani,” imbuh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.