JAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tegas menolakĀ amandemenĀ UUDĀ 1945 untuk membuat masa jabatan presiden tiga periode.
Presiden Jokowi bertemu dengan lima partai koalisi non-parlemen di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/9). Dalam pertemuan itu Kepala Negara tegas menolak amandemen UUD 1945 untuk membuat masa jabatan Presiden tiga periode.
Di samping itu, Presiden juga menegaskan dirinya tidak berminat memperpanjang masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti memandang wacanaĀ amandemenĀ UUDĀ 1945 untuk membuat masa jabatan Presiden tiga periode berpotensi menimbulkan kekacauan politik dan perpecahan bangsa.Ā
Baca juga:Ā Bertemu Parpol Non Parlemen, Jokowi Tegaskan Tolak Amandemen UUD 1945
Dia meminta semua pihak saat ini fokus pada penanganan Covid-19 dan dampaknya, ketimbang mewacanakan perpanjangan masa jabatan Presiden.
"Wacana dan usaha perpanjangan masa jabatan dan presiden tiga periode berpotensi menimbulkan kekacauan politik dan perpecahan bangsa. Sebaiknya semua pihak sekarang ini lebih fokus pada penanganan Covid-19 dan dampaknya," kata Mu'ti saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Kamis (2/9/2021).
Follow Berita Okezone di Google News