PRADA (Purn) Kaswinah, veteran Divisi Siliwangi asal Indramayu eks anggota Pasukan Setan pimpinan MA Sentot itu seorang petarung yang menggempur agresor Belanda pada waktu itu di pesisir pantai utara (pantura), Jawa Barat.
Diketahui, MA Sentot, salah satu perwira TNI Batalyon A Divisi IV (kini Kodam III) Siliwangi asli Indramayu yang disegani serdadu Belanda lantaran punya “Pasukan Setan”. Dan kakek Kaswinah adalah salah satu anak buahnya.
“Ya gimana enggak kenal baik sama Pak Sentot. Orang kita rumahnya dulu tetanggaan. Beliau juga yang ngajak saya ikut sama pasukannya,” tutur Kaswinah memulai kisahnya kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cerita Para Benalu Penghalang Revolusi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Kakek Kaswinah pun bercerita awalnya ia membantu Jepang jadi Keiho dari mulai 1944. Membantu Jepang ternyata maksudnya jadi salah satu pemuda pribumi yang dipercaya polisi khusus Jepang alias Kempeitai. Kaswinah sebagai salah satu anak kepala desa setempat, dipercaya jadi Keibodan (Pembantu Polisi) alias Keiho seperti yang disebutkannya di atas.
“Tahun 1944 banyak teman-teman, kakak saja juga ikut Jepang jadi Kaigun (Heiho Angkatan Laut. red). Sementara saya yang di sini ikut disuruh bantu polisi Jepang, KMP (Kempeitai) jadi Keibodan untuk penunjuk jalan,” tambah tokoh LVRI dan Dewan Harian Cabang Angkatan 45 Kabupaten Indramayu itu.
Baca juga: Bung Karno: Banyak Orang Percaya Bahwa Aku Seorang Dewa dan Sakti
“Orang Jepangnya mah ada yang bisa bahasa kita (bahasa Indonesia). Kalau ada tugas apa-apa, saya disuruh jadi penunjuk jalan ikut mereka naik sepeda. Kalau upah, kadang-kadang aja seadanya mereka buat ngasih saya. Rata-rata kalau dikasih seringgit sama mereka,” sambungnya.
Follow Berita Okezone di Google News