SETELAH Raja Wikramawardhana meninggal pada tahun 1397 M, maka sejak awal abad XV atau sekitar tahun 1413 M keadaan Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran.
Wikramawardhana merupakan menantu Hayam Wuruk. Setelah Raja Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1386 M, sebagai pengganti adalah menantunya, yaitu Wikramawardhana yang merupakan suami Kusumawardhani. Dia yang memerintah antara tahun 1386 M – 1397 MÂ
Kemunduran Majapahit ini dapat diketahui berdasarkan atas laporan dari kunjungan Ma Huan ke Majapahit. Demikian dikutip dari buku "Majapahit, Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota", editor Prof Dr Inajati Adrisijanti yang diterbitkan Kepel Press, 2014.Â
Ma Huan mengatakan bahwa pelabuhan-pelabuhan yang dikuasi oleh dan milik Majapahit mulai banyak didiami oleh pedagang-pedagang Cina dan pribumi yang kaya.
Pada tahun 1427 - 1429 M Kusumawardhani memerintah Majapahit menggantikan suaminya, Wikramawardhana. Pada periode berikutnya Majapahit diperintah oleh putrinya yang bernama Suhita, yaitu antara tahun 1429 M hingga tahun 1447 M.
Baca juga:Â 5 Raja yang Membawa Kerajaan Majapahit ke Puncak Kejayaan
Oleh karena Suhita tidak mempunyai keturunan, maka hak atas tahta kerajaan diberikan kepada saudara seayah, yaitu Kertawijaya. Raja ini memerintah antara tahun 1447 M hingga 1451 M. Sebagai pengganti Kertawijaya adalah Girindrawardhana Dyah Wijayakarana hingga tahun 1468 M.