JAKARTA – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito mengecek Tenaga Tracer Covid-19 yang melaksanakan penerapan aplikasi Silacak (Tracer Digital) di Puskesmas Halim I, KelurahanHalim Perdanakusuma, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Rabu (28/7/2021).
Sebelumnya, Panglima TNI juga mengecek tenaga tracer di Kelurahan Maguwoharjo Kapanewon Depok dan Puskesmas Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun tenaga tracer ini meliputi dari unsur Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan pelacakan secara digital.
Kedatangan Panglima TNI di Puskesmas Halim I disambut oleh Kepala Puskesmas Halim dr. Aminah Fitria, Kepala Puskesmas Makassar Ibu dr. Viena dan Lurah Halim Perdanakusumah Bapak Eric Dasya R. Di sela-sela peninjauannya, Panglima TNI berdialog dengan salah satu dokter puskesmas terkait berapa persen warga yang sudah melakukan vaksinasi.
”Kalau untuk Halim sudah mencapai 61 persen”, jawab dokter. “Itu sudah bagus 61 berarti tinggal 9% herd immunity,” kata Panglima TNI. Sementara kepada salah satu anggota Babinsa yang bertugas, Panglima TNI juga menanyakan prosedur penanganan kasus tiga orang yang positif Covid-19 di Puskesmas Halim I.
Baca Juga :Â Instruksi Kapolri: Dampingi Anggaran Covid-19 dan Pastikan Bansos Tepat Sasaran
Apa sudah di antigen, PCR, pelacakan kontak erat, berapa yang sudah dilakukan tracing kontak erat dan berapa lama isolasi mandiri.”Tiga orang tersebut sudah di PCR dan hasilnya positif. Mereka akan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari,” jelas Babinsa kepada Panglima TNI dalam dialog tersebut.
Panglima TNI menyampaikan bahwa jika ada warga yang terkonfirmasi Covid-19 harus segera dilakukan tracing kontak erat kepada 15 orang terdekat dan melaksanakan swab antigen, kemudian lakukan isolasi mandiri selama 5 hari. Setelah itu melakukan swab PCR, jika masih positif kembali melaksanakan isolasi.