JAKARTA – Indonesia kembali kehilangan Putra terbaik bangsa. Mantan Menteri Penerangan Harmoko meninggal dunia, pada Minggu (4/7/2021) pukul 20.22 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
(Baca juga: Kabar Duka, Mantan Menteri Penerangan Harmoko Meninggal Dunia)
"Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bpk. H. Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli pada jm 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah beliau husnul khotimah. Aamiin YRA," demikian bunyi pesan tersebut.
Kabar meninggalnya orang dekat Soeharto, pada masa rezim orde baru tersebut dibenarkan Politikus Golkar Sarmuji. " Ya. Saya dapat kabar dari grup FPG (Fraksi Partai Golkar) DPR RI," ujarnya saat dikonfirmasi Okezone.
 Bahkan dirinya mengaku sudah mengonfirmasi ulang informasi tersebut kepada anak almarhum, dan dibenarkan. Namun, dirinya belum bisa menjelaskan mengenai penyebab Mantan Ketua MPR RI itu meninggal dunia. "Benar. Ini saya barusan telp Mas Dimas (Azisoko) putra beliau," singkatnya.
Dihimpun dari beragam sumber, Harmoko mengawali kariernya setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, ia bekerja sebagai wartawan dan juga kartunis di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka. Pada tahun 1964 ia bekerja juga sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata, dan kemudian Harian API pada 1965.
Pada saat yang sama, ia menjabat pula sebagai pemimpin redaksi majalah berbahasa Jawa, Merdiko (1965). Pada tahun berikutnya (1966-1968), ia menjabat sebagai pemimpin dan penanggung jawab Harian Mimbar Kita. Pada tahun 1970, bersama beberapa temannya, ia menerbitkan harian Pos Kota.
Sebagai menteri Penerangan, Harmoko mencetuskan gerakan Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pirsawan) yang dimaksudkan sebagai alat untuk menyebarkan informasi dari pemerintah. Kala itu, Harmoko dinilai berhasil memengaruhi hasil pemilihan umum (Pemilu) melalui apa yang disebut sebagai "Safari Ramadhan".