JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, dalam kurun waktu sebulan terakhir sebanyak 15 buruh meninggal karena Covid-19.
"Dalam sebulan ini dari laporan yang diterima KSPI, di wilayah Jabodetabek saja setidaknya 15 orang buruh meninggal dunia," ujar Said dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).
Baca juga:Â Â Tolak Vaksinasi Berbayar, KSPI Minta Vaksin Buruh Gratis
Said mengungkapkan, fakta di lapangan angka kematian dan penderita Covid-19 dalam klaster buruh mengalami peningkatan. Hal tersebut menjadi persoalan mendasar akan mendahulukan sektor kesehatan atau ekonomi.
Kemudian Said menyebut, ketika seorang buruh diketahui terpapar Covid-19 di lingkungan perusahaan, buruh cenderung hanya diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka tidak melapor ke Satgas setempat, sebab akan berdampak pada penutupan sementara perusahaan selama 10 sampai 14 hari.
“Perusahaan keberatan dengan dilakukan penutupan sementara,” jelasnya.
Baca juga:Â Â Protes 110 TKA China Masuk RI, KSPI: Lagi-Lagi Digelar Karpet Merah
Lebih lanjut, Said mengatakan, agar jangan sampai ditutup, perusahaan yang buruhnya terpapar Covid-19 cenderung tidak mau mengumumkan atau melapor. Oleh sebab itu, buruh yang melakukan isolasi mandiri di rumah menularkan kepada keluarga.
"Inilah yang menjelaskan klaster pabrik sekarang merambah ke klaster keluarga," tutupnya.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengawas KKP Lakukan Upacara Bawah Laut
(wal)