JAKARTA – Semakin cepatnya lalu lintas informasi dan pertukaran di zaman digital ini menjadikan data dan informasi merupakan sumber daya yang penting bagi sebuah instansi, sehingga ketersediaan data, kemudahan dalam mengakses serta keamanan harus diperhatikan.
Guna menjaga data dan informasi dari ancaman serangan di dunia maya, keamanan siber (cyber security) menjadi suatu hal yang mutlak untuk diterapkan agar kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan informasi dari serangan digital dapat terjaga.
BACA JUGA:Â Para Bankir Ingin Respons Cepat Hadapi Kejahatan SiberÂ
Mengingat pentingnya keamanan siber ini, LIPI bersepakat dengan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang merupakan salah satu pelaksana keamanan siber di Indonesia.
“LIPI ditargetkan menjadi salah satu instansi pusat dalam program pembentukan CSIRT sebagai Target Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Prioritas Nasional Tahun 2021” ungkap Plh. Kepala LIPI Agus Haryono dalam keterangan pers, Minggu (27/6/2021).Â
BACA JUGA:Â Viral Fenomena Ombak Api di Pantai Kampung Sulteng, Ini Penjelasan LIPI
Nantinya, LIPI-CSIRT akan memberikan layanan yang meliputi respon insiden dalam bentuk: triase insiden; koordinasi insiden; dan resolusi insiden.
“Kerja sama antara LIPI dengan BSSN ini dalam rangka penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber pada sektor pemerintah serta membangun kapasitas sumber daya penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber di LIPI. Tim LIPI CSIRT dapat melakukan layanan reaktif dan proaktif seperti early warning, response dan recovery, serta menjaga kerentanan (vulnerabilities) dari sebuah sistem. Tim juga harus mampu memberikan layanan reaktif bila terjadi insiden baik sebagai artefak maupun forensik, serta layanan security assessment,” jelasnya.