JAKARTA - Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Daendels datang di Batavia pada tahun 1808 dengan tugas utama mempertahankan Pulau Jawa dari serangan tentara Inggris yang berpangkalan di India.
Untuk tugas tersebut Daendels membangun sarana-sarana pertahanan: jalan-jalan pos, personil, barak militer, benteng, pelabuhan, rumah sakit tentara dan pabrik mesiu.
BACA JUGA:Â Kisah Raden Wijaya Pendiri Majapahit yang Dikejar Pasukan Jayakatwang
Semua itu harus segera diselesaikan dengan dana serendah mungkin, karena memang dana dari negeri Belanda tidak bisa diharapkan. Untuk itulah dilakukan rodi atau kerja paksa, yaitu para pekerja tanpa upah.
Pekerjaan pertama adalah membuat pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon. Untuk itu Deandels memerintahkan kepada Sultan Banten mengirimkan pekerja rodi sebanyak-banyaknya. Tapi karena daerahnya berawa-rawa maka banyak pekerja yang mati, terkena hawa beracun atau penyakit malaria, atau melarikan diri.
Keadaan ini membuat Daendels marah dan menuduh Mangkubumi Wargadiraja sebagai biang keladi larinya pekerja-pekerja itu.
Melalui utusan Sultan yang dipanggil datang ke Batavia, Daendels memerintahkan supaya Sultan harus mengirimkan 1000 orang rakyat setiap hari untuk dipekerjakan di Ujung Kulon.
Menyerahkan Patih Mangkubumi Wargadiraja ke Batavia. Sultan diminta supaya segera memindahkan keratonnya ke daerah Anyer, karena Surosowan akan dijadikan benteng Belanda.
BACA JUGA:Â Kisah Kerajaan Lasem: Situsnya Hancur dan Hilang Jadi Permukiman
"Sudah tentu tuntutan ini ditolak oleh Banten Sultan Aliudin," ujar (alm) Ismetullah Al Abbas, Sultan Banten.
Mengetahui sikap Sultan yang demikian, dengan segera dan sembunyi-sembunyi, dikirimnya pasukan dalam jumlah besar yang dipimpin Daendels sendiri ke Banten. Dua hari kemudian pasukan ini sampai di perbatasan kota.
Kemudian diutuslah Komondeur Philip Pieter du Puy dengan beberapa orang pengawalnya ke istana Surosowan untuk menanyakan kembali kesanggupan Sultan, tanpa memberitahukan bahwa pasukan Belanda sudah disiapkan di luar kota.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengawas KKP Lakukan Upacara Bawah Laut