Share

Wapres Ingin Komcad Jadi Garda Terdepan Cegah Paham Radikal

Fahreza Rizky, Okezone · Jum'at 18 Juni 2021 11:18 WIB
https: img.okezone.com content 2021 06 18 337 2427139 wapres-ingin-komcad-jadi-garda-terdepan-cegah-paham-radikal-c9RmHbmF0C.jpg Wapres KH Maruf Amin (Foto : BPMI)

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap komponen cadangan (komcad) dan komponen pendukung yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah masuknya paham intoleransi, radikal, dan ekstremisme.

Hal itu dikatakan Ma'ruf saat menghadiri penutupan Konferensi Nasional (Konfernas) Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) Abad ke-21 di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ma'ruf menuturkan, Sishankamrata merupakan doktrin sekaligus strategi pertahanan negara yang menggunakan segenap kekuatan dan kemampuan komponen militer dan non militer secara menyeluruh dan terpadu.

"Oleh karena itu segenap komponen bangsa baik pemerintah, TNI, Kepolisian, dan seluruh masyarakat perlu mendapatkan pembekalan agar memiliki kesiapsiagaan dan kewaspadaan, sehingga segala ancaman dan tantangan yang muncul bisa dihadapi dengan baik," ucap Ma'ruf dilihat dalam YouTube Wakil Presiden, Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Jubir Prabowo Klaim Hampir 10 Ribu Orang Daftar Komponen Cadangan

Ma'ruf berujar, kesiapsiagaan dan kewaspadaan tersebut semestinya dilaksanakan secara inklusif dan kolaboratif oleh seluruh komponen bangsa, dan membutuhkan kepedulian, inovasi dan kreativitas yang tinggi, agar sumber daya nasional yang dimiliki, meskipun terbatas, dapat diberdayakan secara efektif dan efisien.

"Pada sisi lain, pembangunan kemampuan TNI sebagai komponen utama harus terus diupayakan. Tujuannya agar siap dikerahkan setiap saat baik untuk menghadapi ancaman militer, ancaman non militer, maupun ancaman hibrida," tuturnya.

Ma'ruf menambahkan, target pemenuhan minimum essential force atau MEF yang merupakan basis kebijakan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), juga perlu terus diupayakan. Secara paralel dukungan profesionalisme dan SDM unggul TNI-Polri, menjadi kata kunci dalam rangka mewujudkan pertahanan dan keamanan negara.

Baca juga: Kemhan Buka Seleksi Komponen Cadangan, Ini Syaratnya

Baca Juga: Ketahui Kerugian Membeli Mobil Bekas Banjir

Follow Berita Okezone di Google News

Di sisi lain, sambung Ma'ruf, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara. Regulasi ini akan memberikan dukungan terhadap pemenuhan komponen cadangan dan komponen pendukung dalam rangka pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara.

Komponen cadangan dan komponen pendukung yang terdiri atas aspek SDM, sumber daya alam, sumber daya buatan, dan sarana prasarana nasional, perlu dipersiapkan sejak dini. Tujuannya adalah untuk memudahkan apabila suatu saat diperlukan guna memperbesar dan memperkuat kekuatan serta kemampuan TNI sebagai komponen utama.

Baca juga: Wapres Sebut Silaturahmi MUI Momentum Baik untuk Perbaiki Kehidupan Bangsa dan Negara

"Berbagai komponen tersebut diharapkan menjadi bagian dari suatu mekanisme dan garda terdepan di masyarakat dalam melindungi dan mencegah infiltrasi nilai-nilai yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, seperti intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme," pungkas dia.

Diwartakan sebelumnya, (Kemhan) mencatat hampir sebanyak 10.000 orang yang telah mendaftarkan diri masuk dalam komponen cadangan (Komcad). Para pendaftar masuk kedalam pendaftaran gelombang pertama yang berlangsung pada 2-7 Juni 2021.

Baca juga: Wapres Tagih Kode Etik dan Kompetensi Bankir Syariah

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini