JAKARTA - Parameter Politik Indonesia (PPI) menanyakan kepada publik mengenai wacana Presiden 3 periode dalam rilis survei yang bertajuk "Peta Politik Menuju 2024 dan Peta Politik Mutakhir" secara daring, Sabtu (5/6/2021).
Direktur Eksekutif PPI, Adi Prayitno mengungkap bahwa hasil surveinya menemukan kesimpulan bahwa mayoritas masyarakat mengetahui soal wacana jabatan Presiden 3 periode itu.
"Rata-rata masyarakat mengatakan sekitar 53,5 persen tahu, aware terkait dengan isu yang berkaitan 3 periode, sementara yang bilang tidak tahu jumlahnya 46,5 persen, banyakan yang tahu ketimbang yang tidak tahu soal wacana presiden 3 periode," papar Adi.
Kemudian, Adi melanjutkan, sikap responden terhadap wacana kebijakan Presiden 3 periode dengan hasil sebanyak 52,7% tidak setuju, yang setuju 27,8%, dan selebihnya 19,5% tidak menjawab. Artinya, mayoritas masyarakat tidak setuju jika jabatan Presiden diubah menjadi 3 periode.
Baca juga:Â Mahfud MD Sebut Negara Bisa Langgar Konstitusi, Pengamat: Demokrasi Bukan Sekadar Prinsip
PPI juga menanyakan bagaimana sikap responden jika Presiden Jokowi jadi Presiden selama 3 periode. Mereka konsisten menolak jabatan Presiden Jokowi menjadi 3 periode sebanyak 45,3%, sementara yang setuju Jokowi 3 periode 25,3%, dan 29,4% lainnya tidak menjawab.
"Yang lumayan kuat, yang setuju Presiden Jokowi 3 periode ini pemilih loyal Jokowi yang sepertinya berharap Jokowi 3 periode, tapi lebih banyak yang tidak setuju," terangnya.
Baca juga:Â Duet Jokowi-Prabowo di 2024 Diyakini Dapat Hapus Polarisasi di Masyarakat
Adapun alasan responden setuju Jokowi 3 periode, dia menguraikan, Jokowi dinilai pro rakyat kecil (4,5%), zaman Jokowi infrastruktur bagus (3,9%), Jokowi kinerjanya bagus (3,5%), masih suka terhadap Jokowi (2,6%), Jokowi kasih banyak bansos (2,3%).
Kemudian melanjutkan sesuatu yang belum jelas (1,9%), masih layak memimpin (1,7%), dan alasan lainnya.
"Ini sekitar 25% masyarakat yang pro Jokowi 3 periode adalah mereka yang melihat Jokowi ini memiliki kinerja yang cukup baik," ujar Adi.