SETIAP tanggal 31 Mei, warga di seluruh dunia memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Gerakan ini menyerukan agar para perokok berhenti mengisap rokok selama 24 jam serentak di seluruh dunia.
(Baca juga: Foto Hormat Soekarno untuk Che Guevara Jadi Favorit)
Berbicara tentang rokok, presiden pertama RI Soekarno ternyata menggemari gulungan tembakau tersebut. Bahkan ada sebuah foto si Bung Besar sedang membantu menyulut rokok untuk Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru, hingga pemimpin Uni Soviet Nikita Khruschev yang saat itu menjadi negara adidaya bersama Amerika Serikat.
Kebiasaan Bung Karno sama dengan perokok, yakni mengisap rokok sehabis makan pagi, siang, dan malam.
(Baca juga: Bung Karno: Harto, Jane Aku Iki Arep Kok Apa'Ke?)
Namun kebiasaannya tersebut sedianya diawali dulu dengan āmencuci mulutā dengan buah. Baru setelah itu menyalakan rokoknya kendati terbilang tak pernah sampai menyisakan puntungnya.
Biasanya baru sampai setengah batang, kemudian dimatikan. Nah, tapi tentu banyak yang ingin tahu apa rokok kesukaan āBung Besarā, kan?
Dari berbagai sumber, diketahui rokok kesukaan Bung Karno adalah merek State Express 555. Tentunya rokok itu produksi lawas dan rokok dari produsen Ardath Tobacco Company itu sudah tak lagi ditemui, kecuali kalau memang ada kolektor yang āmengoleksiā berbagai merek rokok lawas.
Dari kebiasaannya tak pernah menghabiskan rokok hingga puntungnya saja sudah terindikasi bahwa sedianya kalaupun Soekarno merokok, beliau bukanlah pecandu atau perokok berat. Roso Daras, penulis sejumlah kisah humanis Soekarno, menyebutkan kebiasaan āngerokokā bareng dengan pemimpin dunia sekadar āseremoniā.
āSaya tidak bisa katakan dia (Soekarno) perokok aktif, tapi mungkin hanya untuk seremoni. Biasalah seperti kita, sehabis makan merokok sebatang,ā ujar Roso Daras beberapa waktu lalu.
Follow Berita Okezone di Google News
(fmi)