JAKARTA - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman diangkat menjadi Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono.
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto saat dikonfirmasi mengenai informasi ini mengaku sedang menyiapkan rilis untuk pers. Sehingga pihaknya belum mau berkomentar banyak mengenai hal tersebut.
Baca Juga:Â Breaking News! Pangdam Jaya Mayjen Dudung Diangkat Menjadi Pangkostrad
Dalam salinan Keputusan Panglima TNI No Kep/435/V/2021, Dudung akan digantikan oleh Mayjen TNI Mulyo Aji yang sebelumnya menjabat sebagai Aspers Kasad. Sementara Eko Margiyono akan menjadi Kasum TNI.
Berikut profil Dudung yang dirangkum tim Litbang MNC Portal:
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman
Lahir : Bandung, 19 November 1965
Pendidikan :
1985 Lulus dari SMA Negeri 9 Bandung
1988 Lulus Akademi militer
Nama Orangtua :
Ayah : Nasuha (PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi dan wafat pada 1981)
Ibu : Nasyati (pedagang)
Nama Anggota Keluarga :
Istri : Ny. Rahma Dudung Abdurachman (dikukuhkan sebagai Ibu Raksakarini Sri Sena Jaya pada 7 Agustus 2020)
Karier :
Mengawali karier bergengsinya sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan
Dandim 0418/Palembang.
2010 Aspers Kasdam VII/Wirabuana
2011 Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya.
2015-2016 Wagub Akmil
2016 2017 Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
2017-2018 Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasad
2018-2020 Gubernur Akmil
27 Juli 2020 Pangdam Jaya
Pada November 2020, Nama Mayjen Dudung sempat disorot karena aksinya mencopot baliho bergambar Rizieq Shihab, yang saat itu menjadi pemimpin Front Pembela Islam (FPI). Mayjen Dudung beralasan, aksinya tersebut sebagai tanda bahwa semua pihak harus taat terhadap hukum yang ada di Indonesia, termasuk dalam urusan pemasangan baliho.
Baca Juga:Â Â Habib Rizieq Sindir Mayjen Dudung: Mungkin Tak Punya Nyali di Papua, Kelasnya Cuma Perangi Baliho
Di saat yang sama, Dudung juga melontarkan wacana agar FPI dibubarkan. Pada Mei 2021, Mayjen Dudung kembali menunjukkan ketegasannya dengan pernyataan komitmen untuk menumpas perilaku premanisme debt collector di wilayah Jabodetabek.Hal itu disampaikan sebagau respons atas aksi para debt collector yang sudah meresahkan, diantaranya kasus perampasan mobil yang tengah dikendarai anggota TNI saat hendak mengantar orang sakit.
(Ari)