JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Laksana Tri Handoko di Istana, Rabu (28/4/2021).
(Baca juga: Jokowi Resmi Lantik Laksono Tri Handoko Jadi Kepala BRIN)
Penunjukan Laksana Tri Handoko untuk bergabung di Kabinet Indonesia Maju berdasarkab,Keppres No.19/M/2021 tentang Pengangkatan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Tri Handoko akan mengisi tempat tersebut menggantikan Bambang Brodjonegoro. Pelantikan Kepala BRIN sendiri dilakukan setelah adanya penggabungan antara Kemenristek dan Kemendikbud telah disetujui DPR.
(Baca juga: Panglima TNI Mutasi Ratusan Jenderal dari 3 Matra, Berikut Daftarnya)
"Sebelum saya mengambil sumpah berkenaan dengan pengangkatan saudara-saudara sebagai menteri negara Kabinet Indonesia Maju dalam sisa jabatan periode 2019-2024, terlebih dahulu saya akan bertanya kepada saudara-saudara, apakah saudara-saudara beragama Islam? Bersediakah saudara-sudara diambil sumpah menurut agama Islam? Apabila demikian harap mengikuti dan mengulangi kata-kata saya," ucap Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (28/4/2021).
Dilansir dari beragam sumber, pria yang menjabat sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini lahir di Malang, Jawa Timur 7 Mei 1968. Tri Handoko sempat mencicipi bangku jurusan Fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB) selama beberapa bulan.
Namun dia memilih studi di Kumamoto University Jepang sebagai karyasiswa pemerintah Indonesia di bawah program OFP IV dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Enam tahun kemudian, tepatnya Tahun 1993, bapak dua anak tersebut berhasil meraih gelar Strata 1 bidang fisika.
Setelah itu dia melanjutkan ke program Master di Hiroshima University. Dua tahun berkecimpung di sana, gelar Master berhasil digapainya pada bidang fisika teori. Baru pada tahun 1998, dia berhasil memperoleh gelar doktor pada universitas yang sama di bidang teori fisika partikel atau fisika energi tinggi.
Kariernya moncer sebagai peneliti di lembaga-lembaga penelitian dunia. Tercatat Tri Handoko pernah bekerja di The Abdus Salam International Center for Theoretical Physics ICTP, Italia. Dilanjutkan kemudian di Deutsches Elektronen-Synchroton (DESY) Hamburg, Jerman, serta Department of Physics-Yonsei University di Korea Selatan.
Sebagai peneliti, dia juga berkiprah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), khususnya di Pusat Penelitian Fisika. Di LIPI, LTH merupakan pionir penelitian di bidang pengetahuan lanjut dengan membangun Grup Fisika Teoritik dan Komputasi.
Di dunia penelitian, Tri Handoko juga meraih beberapa penghargaan seperti PII Adhidarma Profesi Award, dan Penemuan Baru yang Bermanfaat bagi Negara (PB3N) di Tahun 2010,