JAKARTA - Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Ahmad Nurwakhid menyebutkan Ustad dapat menjadi pintu masuk dan keluar, dalam paham radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama.
Hal ini disampaikan dalam dalam webinar terkait Urgensi Standarisasi DAI untuk penguatan Dakwah Islam Rahmatan Lil Alamin, Selasa (27/04/2021).
"Semua teroris pasti berpaham radikal. Tapi belum tentu orang yang terpapar radikal adalah teroris," kata Nurwakhid.
Baca juga:Â Â Wacana Radikalisme Picu Prasangka dan Fitnah, Fadli Zon: Bikin Demokrasi RI Jeblok
Menurutnya, orang yang berpaham radikalisme memiliki kecendrungan intoleran terhadap sesama umat beragama dan merasa ekslusif. Selain itu, fenomena radikalisme sendiri ada di setiap agama. Seluruh aksi terorisme tidak terkait dengan agama apapun dan terkait dengan pemahaman dan cara agama yang menyimpang.
Baca juga:Â Â 40 ASN Dipecat Setiap Bulan Karena Terpapar Radikalisme, Pengamat: Semua Bisa Kena
Lalu paham ini didominasi oleh umat beragama yang menjadi mayoritas di suatu wilayah. Misalnya seperti oknum yang membakar masjid di Tolikara, oknum yang beragama orang muslim. Budha yang menyebar hoaks. 200 jamaah muslim ditembak oleh oknum di New Zealand.
"Kebetulan di Indonesia mayoritas beragama Islam. Semua terorisme yang kami tahan itu semua beragama Islam. Syahadatnya, rukun Islamnya sama, tapi berpaham Salabi Wahabi Jihadis," tutur Ahmad.
Follow Berita Okezone di Google News