JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Ali Zamroni menyatakan, ada semacam itikad yang kurang baik dari Kemendikbud di bawah Menteri Nadiem Makarim terkait hilangnya sejumlah tokoh bangsa dari Kamus Sejarah Indonesia, dari mulai pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari, ayahnya Prabowo Subianto, Sumitro hingga Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Menurut Ali, apa yang dilakukan Nadiem secara beruntun mulai dari peta jalan pendidikan yang ketika ditegor masyarakat, ia mengaku baru tahap prakonsep.
Baca Juga:Â Selain KH Hasyim Asy'ari, MPR Sebut Gus Dur dan Ayah Prabowo Hilang di Kamus Sejarah
Selain itu, beruntun yang selanjutnya adalah terkait PP 57 tentang sistem pendidikan nasional yang tak memasukkan Pancasila dan Agama dalam kurikulum pendidikan.
Baca Juga:Â Kamus Sejarah Indonesia Kemendikbud Disebut Tak Layak Jadi Rujukan
"Kemudian yang paling terakhir ini sedang cukup heboh tidak masuknya beberapa tokoh yang notabene sudah memberikan kontribusi yang cukup jelas kepada indonesia yaitu kh hasyim asyari, ada bapaknya pak prabowo ada kemudian gusdur yang tidak masuk dalam kamus sejarah kita," ujarnya saat dihubungi, Kamis (22/4/2021).
Ali mengatakan, dari kesalah beruntun tersebut, Nadiem dan lembaganya hanya meminta maaf dan menganggap seolah-olah kesalahan itu sebagai yang sepele.
"Saya melihatnya ini sudah cukup fatal loh, karena jangan kemudian sesuatu yang kebijakan yang seharusnya luar biasa membahsnya di dalam ketika terjadi sesuatu mereka hanya dengan entengnya meminta maaf bla, bla, bla dan seterusnya," ungkap Ali.