JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengerahkan KRI Spica-934 untuk mencari kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali, pada Rabu (21/4/2021).
(Baca juga: Panglima TNI Kerahkan KRI Spica Cari Kapal Selam Hilang Kontak di Perairan Bali)
โSaat ini, TNI AL tengah mengerahkan sejumlah kapal perang menuju ke tempat kejadian. Kita berharap kapal selam itu berhasil ditemukan,โ kata Panglima.
KRI Spica-934 yang pernah menemukan CVR Lion Air JT-610 dikerahkan untuk mendeteksi kapal selam tersebut yang berada di bawah perairan Bali.
Informasi yang dihimpun Okezone, KRI Spica-934 sendiri merupakan salah satu kapal TNI AL yang memiliki peralatan bawah air dengan teknologi canggih. Ini merupakan kapal bantu Hidro Oseanografi kedua milik TNI AL yang diproduksi galangan OCEA, Les Sables-d'Olonne, Prancis.ย
(Baca juga: Meski Udzur, KRI Nanggala 402 Sanggup Menyusup Garis Pertahanan Musuh)
KRI Spica adalah kapal perang jenis Bantu Hidro-oseanografi (BHO). Kapal ini merupakan kapal jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV). KRI Spica 934 adalah kapal kedua yang didatangkan dari Prancis setelah sebelumnya TNI AL mendatangkan KRI Rigel-933.
KRI Spica 934 terbuat dari alumunium dengan bobot 560 ton, panjang 60,1 meter, dan lebar 11,5 meter. Kapal ini dilengkapi peralatan Autonomous Underwater Vihiche (AUV), yaitu robot yang bekerja melakukan tugas tertentu atau berfungsi melaksanaan pencitraan (observasi) bawah laut.
Kapal Ini juga dilengkapi Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot bawah laut yang dikendalikan dari jarak jauh; Side Scan Sonar (SSS), yaitu sistem peralatan survey kelautan yang menggunakan teknologi akustik; Laser Scaner untuk mendapatkan gambaran daratan; serta Automatic Weather Station Echosounder Multibeam.