JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonongan Laoly ternyata pernah menjadi loper koran saat menempuh pendidikan di Amerika Serika (AS). Yasonna mengatakan, jika ingin sukses maka harus mempunyai mental 'tahan banting.'
(Baca juga: Kisah Pilu, 3 Kakak Beradik Yatim Piatu Kekurangan Gizi karena Tak Ada Makanan)
Demikian diutarakan Yasonna Laoly saat menghadiri inaugurasi perkumpulan Alumni Amerika Serikat (Alumnas) di District 1 Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (8/4/2021).
Yasonna sendiri tercatat pernah mengenyam Pendidikan internship in higher education administration Roanoke College, Salem Virginia, USA pada 1983-1984. Lalu ia menempuh studi S2 (master of science) di Virginia Commonwealth University pada 1986. Kemudian ia melanjutkan pendidikan S3 (Ph.D/doktor) di North Carolina University pada 1994.
(Baca juga: Alasan Pegawai KPK Curi Emas Batangan, Dewas: Terlilit Utang karena Main Forex!)
"Cara belajarnya memang berbeda, itu tidak ada waktu leha-leha, bila perlu tidur di perpustakaan. Memang dibutuhkan kesungguhan," ujarnya di lokasi.
Yasonna yakin kemampuan anak Indonesia tidak kalah dengan warga dunia lainnya asalkan mau bersungguh-sungguh dalam belajar dan berusaha.
"Kita anak-anak Indonesia bisa, kadang-kadang bule-bule itu kita kalahkan itu. Kaget juga, saya belajar itu lihat bule dari kecil makan cheese (keju), kita makan ubi singkong. Kalau punya komitmen tinggi (pasti sukses)," tutur dia.
Yasonna tidak terbayang bisa bersekolah di luar negeri. Sebab ia berasal dari kampung. Namun berkat kegigihan dan kekuatan yang dibangunnya, dia akhirnya mendapatkan 'tiket' sekolah di luar negeri.
"(Memang) tidak mudah. Dalam perjuangannya bawa keluarga saya pernah paper man, tukang koran, kurang uang, pagi-pagi antar koran, fight, fighting spiritnya harus kuat," ucap Yasonna.
Di sisi lain, Yasonna yang didapuk menjadi Dewan Penasihat Internasional Alumnas, ingin para alumni AS membantu pemerintah untuk keluar dari tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Alumnas harus memunculkan gagasan yang solutif atas persoalan bangsa saat ini.
"Kita akan melakukan seminar-seminar untuk pikiran kebangsaan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain. Ini agenda Jimmy (Ketum Alumnas) dan teman-teman, di tengah tantangan kita sekarang menghadapi pandemi Covid dan bagaimana ekonomi kita di tengah pandemi kita keluar dari sini," terangnya.
Menurut Yasonna, pemerintah berupaya bangkit dari keterpurukan usai dihantam pandemi Covid-19. Karena itulah dibutuhkan kolaborasi serta pemikiran yang solutif untuk keluar dari krisis multisektor akibat wabah ini.